Henderson, Pulau Terkotor yang Tidak Tersentuh Manusia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
4 Oktober 2018 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah pulau yang tidak tersentuh manusia semestinya bersih dan sangat asri, namun Pulau Henderson malah sebaliknya.
Tidak ada seorang pun yang tinggal di Pulau Henderson, yang terletak di Samudra Pasifik Selatan. Manusia yang sesekali memijakkan kaki hanyalah para ilmuwan, dan sedikit nelayan dari Pulau Pitcairn. Daratan terdekat Pulau Henderson berjarak lebih dari 5.000 kilomter, dengan setiap tahun hampir tidak ada turis yang sengaja berlibur ke sana.
ADVERTISEMENT
Jadi cukup aneh, ketika Pulau Henderson justru dinobatkan sebagai salah satu tempat paling bersampah di bumi. Tanpa konsistensi kehadiran manusia, pulau tersebut diperkirakan menampung sekitar 38 juta keping plastik --dengan berat total 18.000 kilogram. Mayoritas dari sampah itu (sekitar 68 persen) bahkan tidak terlihat; terkubur di bawah pasir.
Lantas, dari mana semua sampah tersebut berasal? Perputaran gelombang laut ialah penyebabnya. Pulau Henderson berada dalam sebuah pola gelombang yang disebut Southern Pacific Gyre, di mana arus laut yang berasal dari Benua Australia dihempaskan ke arah Amerika Selatan dan begitu pula sebaliknya. Alhasil, Pulau Henderson yang terletak di antara kedua benua itu menjadi pusat berkumpulnya sampah.
Kondisi tersebut patut disayangkan, mengingat Pulau Henderson telah dinyatakan sebagai World Heritage Site oleh UNESCO pada tahun 1988. Sebuah pulau tidak tersentuh manusia semestinya bersih dan sangat asri, namun Pulau Henderson malah berkondisi sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Sumber: nytimes.com | theguardian.com