Hujan dapat Mengurangi Tingkat Kejahatan dan Memengaruhi Perilaku

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
6 Juli 2020 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Unsplash/Todd Diemer
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash/Todd Diemer
ADVERTISEMENT
Sadar ataupun tidak, secara intuitif, dapat kita rasakan bahwa hujan merangsang perubahan perilaku pada manusia. Seseorang jadi mendadak merenung, tiba-tiba kesepian, atau justru merasa tentram seakan hilang beban. Jika ditilik secara ilmiah, apakah teruji sains bahwa Hujan benar-benar dapat mempengaruhi perilaku manusia? Juga dengan anggapan, di saat langit mendung dan hujan turun, mengapa tingkat kejahatan dapat berkurang?
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2008 lalu, para peneliti dari berbagai universitas telah menerbitkan sebuah jurnal yang isinya menyatakan musim panas ternyata telah berpengaruh dalam jatuhnya tiga dinasti di Cina kuno. Setelah melalui serangkaian analisis stalagmit dari sebuah gua, peneliti menemukan fakta bahwa periode curah hujan yang menurun secara signifikan memiliki keterkaitan erat dengan periode pergolakan sosial dan runtuhnya Dinasti Tang, Yuan, dan Ming.
Penelitian lain juga dilakukan oleh New York Times pada tahun 2009 lalu. Menurut data mereka, tingkat pembunuhan di New York turun secara signifikan pada saat cuaca sedang turun hujan.
Sementara itu, di Inggris, Dr. Peter Langmead-Jones dari kesatuan polisi Greater Manchester, menerbitkan sebuah jurnal penelitian pada tahun 2015 lalu, dengan merinci analisis catatan polisi sebanyak 6,6 juta lebih dari satu dekade di kota Manchester. Ia menemukan fakta bahwa kejahatan meningkat apabila suhu juga meningkat hingga 18 derajat Celcius. Tetapi, apakah curah hujan dapat mempengaruhi prevalensi jenis kejahatan tertentu? Langmead-Jones percaya demikian.
ADVERTISEMENT
“Penelitian menunjukkan bahwa semakin berat curah hujan, maka semakin rendah pula kejahatan yang tercatat,” kata Langmead-Jones. “Ini menegaskan bahwa hujan lebat memang mengurangi atau menekan kejahatan. Ada hubungan yang kuat antara hujan lebat dan kekerasan, termasuk kekerasan rumah tangga, namun kekerasan rumah tangga biasanya dipicu oleh alkohol. Mungkin hujan lebat menghalangi orang membeli alkohol dan menghasilkan lebih sedikit kejahatan,” tambahnya.
Sebuah studi lain pada tahun 2012, menjelaskan dengan lebih terperinci. Dalam penelitiannya, seorang wanita secara tidak proporsional dapat terpengaruh secara psikologis oleh hujan. Selain itu, hujan lebat juga dapat membuat seseorang lapar, sebab ketika langit mendung dan sinar matahari tidak dapat masuk, maka hormon serotonin akan berkurang, sehingga meningkatkan keinginan asupan karbohidrat menjadi lebih banyak. Maka dari itu tidak mengherankan apabila kita pasti selalu merasa lapar ketika sedang hujan.
Foto: Unsplash/felipe pelaquim
Berbicara lebih lanjut tentang hujan, sebenarnya hujan juga memiliki beberapa karakteristik dan daya tarik yang luas. Suara tetesan air hujan juga mampu menenangkan dan secara tidak langsung dapat memicu rasa relaksasi pada diri seseorang. Akibatnya, aktivitas otak pun akan sedikit turun dan meningkatkan rasa keinginan untuk tidur.
ADVERTISEMENT
Ya, sebaiknya memang begitu. Jika sedang hujan, hal terbaik yang dapat kita nikmati adalah bersantai dan tiduran, bukan melakukan kejahatan.
Referensi: