Hutan Qinngua dan Kehijaun Greenland

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Maret 2019 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: flickr.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: flickr.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pulau Greenland memang hampir dipenuhi oleh salju, namun siapa sangka di ujung selatan Greenland, terdapat satu-satunya kawasan hijau. Hutan terletak di lembah Qinngua, kedua sisi hutan tersebut dilindungi oleh jajaran gunung yang mencapai ketinggian hingga 1524 meter. Lautan hanya berjarak 50km dari keberadaan hutan tersebut.
ADVERTISEMENT
Akibat kondisi geografisnya itu, hutan Qinngua tersebut memiliki hawa yang hangat. Memungkinkan pohon-pohon untuk hidup dan tumbuh, bahkan pohon-pohon bisa tumbuh mencapai ketinggian 6-7 meter. Terdapat lebih dari 300 spesies tumbuhan di hutan Qinngua.
Di masa lalu, Greenland memiliki hawa yang lebih hangat, dibanding dengan Greenland saat ini yang hampir dipenuhi oleh salju. Banyak ilmuwan yang telah melakukan penelitian dengan mengebor gletser es di Greenland, dan menemukan banyak DNA tanaman berserta DNA serangga-serangga yang lumrah ditemukan di hutan, diperkirakan hidup di Greenland sekitar 500 tahun yang lalu.
Di hutan Qinngua juga ditemukan jejak bangsa Nordik yang diperkirakan berasal dari abad ke-15. Ditemukan reruntuhan sisa pertanian bangsa Nordik di dekat pantai bernama Brattahlio. Pantai itu diduga milik Erik the Red, seorang pemimpin bangsa Nordik yang menjelajah hingga tiba di Greenland. Diduga Erik the Red juga yang memberi nama pulau yang ditemukannya dengan nama Greenland.
ADVERTISEMENT
Terdapat cerita unik dari nama Greenland tersebut, diduga pemberian nama tersebut dilakukan Erik the Red untuk menjebak bangsa lain agar mendatangi pulau Greenland. Bertujuan untuk mengelabui bangsa dengan mendengar nama Greenland dan mengharapkan sebuah tanah yang subur dan dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan.
Dugaan itu juga sama terhadap Islandia (Iceland), diberi nama begitu untuk mengelabui bangsa lain agar tidak mendatangi Islandia. Karena suburnya Islandia dan sebagai usaha bangsa Nordik mempertahankan kepemilikan atas Islandia.
Bangsa Nordik diperkirakan bertahan di Greenland selama 500 tahun dan memutuskan untuk meninggalkannya diduga kerena iklim Greenland yang mulai mendingin. Bangsa Nordik juga diduga berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan di hutan Qinngua Greenland, atas penebangan pohon untuk dijadikan perahu.
ADVERTISEMENT
Saat ini Greenland merupakan pulau yang memiliki keanekaragaman hayati yang rendah, walaupun di sisi lain keanegaragaman biota laut di Greenland merupakan salah satu tinggi di dunia. Tetapi setidaknya keberadaan hutan Qinngua, selain menyumbang kehidupan hayati di darat, juga mampu membuat Greenland mempertahankan ‘kehijuan’ yang tersemat dalam namanya.
Sumber: amusingplanet.com | wondermondo.com | revolvy.com