news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jembatan Keshwa Chaca, Warisan Terakhir Suku Inca

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
27 Desember 2018 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hanya jembatan ini yang tersisa saat suku Inca menghilang pada awal abad ke-17.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Ketika suku Inca memperluas teritorial kerajaan di dataran tinggi Andes, mereka ditantang oleh lanskap berbahaya yang sebagian besarnya terdiri dari puncak bebatuan yang tinggi dan lembah yang dalam. Ini berarti, mereka mesti membangun banyak jembatan yang membentang di wilayah Ekuador hingga Argentina.
Jembatan-jembatan itu lazimnya berumur pendek karena suku Inca memanfaatkan bahan seadanya yang bergantung pada ketersediaan alam di sekitar lembah. Mereka menggantinya dengan jembatan baru (di lokasi yang sama dengan yang lama) setiap tahun, namun upaya ini terhenti saat suku Inca menghilang pada awal abad ke-17.
Tanpa orang-orang Inca, jembatan kuno mereka pun turut runtuh dan menghilang. Sedangkan satu-satunya yang tersisa hanyalah Keshwa Chaca, sebuah jembatan di Sungai Apurimac, Provinsi Canas, Peru, yang terjaga berkat usaha dari warga desa.
ADVERTISEMENT
Menggunakan metode perawatan dan renovasi yang sama seperti digunakan oleh leluhur Inca, penduduk lokal membuat Keshwa Chaca masih menggantung 30 meter di atas ketinggian sungai. Panjangnya 45 meter dan terbuat dari serat cabuya, tanaman maguey, serta lantai dari kayu-kayu kecil.
Warga yang tinggal di sekitar Sungai Apurimac melestarikan keterampilan kuno Inca tetap hidup. Alhasil, renovasi Keshwa Chaca menjadi tradisi yang dilakasanakan setiap setiap bulan Juni.
Sumber: atlasobscura.com | bbc.co.uk