John Wallis, Pendeta yang Memecahkan Kode-kode dalam Surat Perang di Inggris

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Inggris pernah mengalami Perang Saudara antara kaum Parlementaria dan Royalis. Pertama pada tahun 1642 hingga 1646; dan yang kedua pada tahun 1648 hingga 1649. Saat perang, surat menjadi bentuk komunikasi yang sangat penting dan biasanya surat akan ditulis dalam bentuk kode agar isinya tidak bocor kepada pihak musuh.
ADVERTISEMENT
Surat milik Royalis yang berisi kode-kode rahasia, berhasil disadap setelah pertempuran Chichester pada Desember 1642. Namun, tidak ada yang memahami dan bisa memecahkan kode rahasia tersebut. Sampai pada tahun 1643, muncullah seorang pendeta muda, sekaligus matematikawan, bernama John Wallis, yang menawarkan diri untuk mencoba memecahkan kode pada surat.
Dalam prosesnya, Wallis berupaya memecahkan kode-kode dengan menulis ulang setiap huruf yang diuraikan. Satu per satu kode berupa angka dapat ia terjemahkan ke dalam bentuk kata-kata, yang akhirnya menjadi sebuah kalimat yang dapat dimengerti.
Wikimedia Commons
Wallis memang tidak terlalu mengungkapkan metode yang ia gunakan, namun para peneliti menyimpulkan bahwa ia telah melakukan sebuah pendekatan yang hanya dimengerti oleh dirinya sendiri.
Seorang sejarawan matematika di Universitas Oxford, yang telah banyak menulis tentang Wallis, mengatakan bahwa teknik pemecahan kode yang digunakan oleh Wallis berfokus pada sebuah pola khusus. Menurutnya, pola ini sangat rumit dan butuh keterampilan matematika yang benar-benar luar biasa agar dapat dilakukan. Wallis adalah salah satu orang yang dapat memecahkannya karena pemikirannya sangat numerik.
ADVERTISEMENT
Wallis dapat memecahkan kode tersebut hanya dalam satu malam, namun apa yang tertera pada surat tersebut nyatanya tidak banyak membantu pihak anggota Perlementaria.
Di sisi lain, Wallis kemudian diberi surat lain untuk dipecahkan, dan ia membutuhkan waktu beberapa bulan. Setelah itu, ia pun memulai karirnya sebagai kriptografer terkemuka di Inggris.
Lalu, pada masa modern, tanggal 7 Oktober 2020, Dominic Winter Auctioneers di Inggris, melelang koleksi dari 53 surat yang telah diuraikan oleh Wallis. Harga tertingginya mencapai 29.000 poundsterling atau sekitar 500 juta rupiah.
Referensi: