Kandovan, Desa yang Dipahat dari Tebing Vulkanik 700 Tahun Lalu

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
29 Mei 2020 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Flickr/hannaneh710
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Flickr/hannaneh710
ADVERTISEMENT
Tidak hanya terkenal karena keindahan pemandangan lingkunganya, Desa Kandovan, yang terselip di sudut barat laut Iran, juga kesohor karena keunikan tempat tinggal warganya. Banyak rumah di sana telah dibuat selaiknya gua-gua, yang diukir dari formasi batu vulkanik berbentuk kerucut. Oleh karenanya, bentuk alami ini membuat lanskap Kanovan terlihat seperti koloni rayap raksasa.
ADVERTISEMENT
Bebatuan vulkanik itu muncul secara alami dari letusan Gunung Sahand pada masa lampau. Di sekitar Desa Kandovan, ketebalan formasi bebatuan ini melebihi 100 meter. Lalu seiring waktu, karena erosi air, tebing-tebing pun berbentuk menjadi kerucut dan diukir oleh manusia menjadi tempat tinggal.
Walau lebih mirip koloni rayap raksasa, jika menilik asal-usulnya, istilah kandovan sebetulnya mengacu pada arsitektur rumah yang mirip dengan "sarang lebah" atau kandoo dalam bahasa Persia. Sementara dalam dialek Turki di region Cappadocia, rumah-rumah yang diukir dari batuan vulkanik itu biasa disebut karaan, yang secara jamak juga berarti "sarang lebah".
Foto: Flickr/Yuri Novitsky
Konon, dalam kepercayaan warga lokal, kelompok pertama yang bermukim di wilayah itu adalah penduduk dari Desa Hilevar, yang 2 kilometer dari Kandovan. Ketika pasukan Mongol menyerbu, nenek moyang warga Kandovan melarikan diri ke gua-gua untuk bersembunyi. Mereka bermigrasi dan mulai mengukir karaans untuk membangun tempat perlindungan yang aman. Desa ini pun diperkirakan telah berusia lebih dari 700 tahun dan beberapa di antara pahatannya bahkan telah dibuat sejak Era Pra-Islam.
ADVERTISEMENT
Kandovan adalah contoh luar biasa dari pahatan manusia terhadap formasi alam, yang masih dihuni hingga sekarang. Dalam sensus penduduk pada tahun 2006, populasi desa ini ialah 601 jiwa dari 168 keluarga. Selama bertahun-tahun, penduduk desa konsisten memperluas tempat tinggal mereka, sampai kemudian sebagian besar gua ini memiliki kontruksi dua hingga empat lantai, termasuk ruang tamu, ruang penyimpanan, dan tempat perlindungan hewan, di dalamnya. Banyak teras, jendela, pintu, dan tangga, juga telah diukir di batu.
Fakta yang mengagumkan untuk diketahui, gua-gua di Desa Kandovan merupakan rumah paling hemat energi di Bumi. Rumah ini juga hunian termasuk salah satu yang paling efektif untuk urusan kesejukan dan kehangatan. Batu alam telah menyediakan insulasi yang memadai untuk menjaga interior tetap nyaman sepanjang musim dingin yang panjang juga tetap sejuk saat musim panas.
ADVERTISEMENT