Karya Seni Napas Gurun

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2019 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Desert Breath adalah hasil karya seni yang dibuat oleh Danae dan Alexandra Stratou serta Stella Konstantinidis
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Desert Breath adalah hasil karya seni yang dibuat oleh Danae dan Alexandra Stratou serta Stella Konstantinidis
ADVERTISEMENT
Pada November 2013, pengguna Google Earth menemukan desain spiral ganda besar yang terukir di gurun Mesir tidak jauh dari Laut Merah. Namun, pola yang berbentuk unik ini bukanlah sebuah misteri melainkan adalah instalasi seni yang dibuat oleh 'Danae dan Alexandra Stratou serta Stella Konstantinidis' atau DAST Arteam. Hasil karya dari mereka terbilang luar biasa, meskipun membutuhkan waktu lama untuk mencuri perhatian banyak orang. Proyek itu sendiri disebut "Desert Breath" dan telah ada sejak 1997.
ADVERTISEMENT
Bagi para seniman di sana, pasir yang bergeser dari lanskap gurun mengisyaratkan bahwa tak ada batasan untuk menumpahkan kreativitas. Mereka menunjukkan bahwa Desert Breath dapat dinikmati dari atas sebagai seni visual dan juga dapat menjadi pengalaman baru bermain di objek seni dengan berjalan di jalurnya yang berbentuk spiral.
Dinamakan Desert Breath atau Napas Gurun karena terinspirasi dengan dewi bangsa Mesir Kuno, Sekhmet. Dulu orang-orang Mesir kuno meyakini sang dewi mempunyai kemampuan mengeluarkan napas angin gurun yang panas.
Bentuk spiral secara semiotik mewakili siklus kehidupan atau pergerakan energi di alam semesta. Perlu juga dicatat bahwa praktik berjalan di labirin adalah tradisi meditatif pada banyak agama dan budaya.
Desain spiral ganda bisa juga dibilang mirip dengan crop circle yang sempat dianggap buatan alien. Tetapi belum ada bukti itu buatan alien dan kenyataannya banyak dari crop circle merupakan hasil karya seni, dan ini membuktikan kemampuan manusia dalam berkarya tak terbatas dan sulit untuk ditebak. "Proyek ini berakar pada keinginan kita bersama untuk bekerja di padang pasir. Di mata kami, padang pasir adalah tempat di mana seseorang mengalami ketidakterbatasan. Kami menyapa padang pasir sebagai kondisi pikiran, lanskap pikiran," begitulah buah pikiran yang diberikan DAST Artream dalam situs mereka.
ADVERTISEMENT
sumber: traveleering.com | danaestratou.com