Ketika Industri Miras Dilarang, Bisnis Es Krim Sukses Besar di Amerika Serikat

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 Maret 2021 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembuangan minuman keras (miras) pada tahun 1925-an | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pembuangan minuman keras (miras) pada tahun 1925-an | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Ketika Kongres Amerika Serikat mengesahkan Volstead Act pada 1920, yang melarang pembuatan dan penjualan minuman keras (miras) di Amerika Serikat (AS), undang-undang tersebut hampir menghancurkan industri minuman alkohol. Tetapi, kebijakan ini rupanya memberikan dorongan manis pada bisnis es krim yang baru lahir.
ADVERTISEMENT
Menurut Departemen Keuangan AS, antara tahun 1919 dan 1929, pendapatan pajak federal dari minuman keras suling anjlok dari $365 juta menjadi kurang dari $13 juta. Beberapa pabrik bir yang bertahan hingga akhir masa Prohibition, masa di mana alkohol dilarang, harus memproduksi segala hal lain, mulai dari keramik, peralatan pertanian, keju, permen, dan sirup malt, agar bisa tetap hidup.
Pabrik bir ikonik, seperti Anheuser-Busch dan Yuengling, bahkan beralih ke produksi es krim. Anti-Saloon League, lobi paling kuat untuk menyukseskan masa Prohibition, pun dengan penuh semangat mendukung industri susu; dan mencoba mengambil kredit untuk pertumbuhan pasar es krim.
Faktor lain yang mendorong ledakan popularitas industri es krim, termasuk perluasan air mancur soda (soda fountain), ialah metode pendinginan yang lebih baik dan inovasi dalam produksi es krim. Dua hal ini membantu membawa makanan penutup beku ke pasar nasional, dengan pengembangan kompetitif produk-produk baru, seperti bar es krim berlapis cokelat, es loli, dan dixie cup berisi es krim.
ADVERTISEMENT
Apa hubungan Es Krim dan Air Mancur Soda?
Ilustrasi penjual es krim keliling di AS | Wikimedia Commons
Saat minuman manis menjadi pengganti alkohol favorit Amerika di tahun 1920-an, perusahaan seperti Coca-Cola tumbuh menjadi raksasa. Berbarengan dengan momen ini, air mancur soda menggantikan pub sebagai tempat orang berkumpul untuk bersosialisasi di depan umum.
Pada tahun 1922, The New York Times memperkirakan AS memiliki lebih dari 100.000 air mancur soda — sebagian besar terletak di toko obat— dengan penjualan $1 miliar.
Tetapi es krim memainkan peran pendukung kunci untuk soda, karena ahli pencampur air mancur, tidak seperti bartender bar, meramu minuman yang mencampurkan keduanya — seperti coke float.
Beberapa produsen juga menjadi lebih kreatif. Pemilik air mancur soda di Aspen, Colorado, misalnya, membuat Aspen Crud, koktail es krim yang dicampur dengan bourbon. Perpaduan ini memanfaatkan undang-undang yang memungkinkan toko obat menjual alkohol untuk tujuan pengobatan.
ADVERTISEMENT
Lonjakan popularitas es krim selama Prohibition pun bertepatan dengan perkembangan alat pendingin yang lebih efisien, baik di air mancur soda dan rumah pribadi, serta metode yang tidak terlalu padat karya untuk membuat es krim. Lemari pendingin meja, sebagai contohnya, memungkinkan operator air mancur soda yang sibuk dapat menyimpan es krim dalam jumlah besar.
Walhasil, selama tahun 1920-an, beberapa pengusaha mengembangkan inovasi mereka sendiri untuk membantu membuat suguhan beku yang tidak terlalu berantakan dan lebih portabel. Inovasi ini memungkinkan mereka untuk dijual dalam jumlah besar di taman hiburan, jalan kayu, dan tempat umum besar lainnya. Pada bulan Januari 1922, seorang guru sekolah Iowa bernama Christian Nelson mematenkan Eskimo Pie, sebatang es krim vanilla yang dilapisi dengan cangkang cokelat tipis.
ADVERTISEMENT
Ada pula Harry Burt, seorang pembuat manisan yang berbasis di Chicago, menjadi orang pertama yang memasukkan tongkat ke dalam suguhan es krim berlapis cokelat dengan bilah Good Humor. Ia mematenkan proses dan mesinnya pada tahun 1923. Burt merevolusi industri dengan meluncurkan armada truk berpendingin yang digerakkan oleh "Good Humor men", para pria berpakaian putih rapi yang membagikan bar, cone, dan cangkir, langsung ke publik di seluruh negeri.
Orang Amerika Serikat merayakan pencabutan Prohibition pada tahun 1933 | Wikimedia Commons
Sial, saat tengah menikmati kejayaan terbaik, pada akhir 1920-an dan awal 30-an, industri es krim terpukul oleh hantaman ganda: Depresi Besar dan pencabutan Prohibition. Setelah itu, Perang Dunia II semakin meredam antusiasme es krim. Bisnis ini baru melonjak lagi setelah perang.
Terbukti secara historis, periode pelarangan miras di AS telah membenamkan investasi minuman beralkohol, tetapi membantu mengangkat industri lain (yang lebih diterima oleh semua kalangan masyarakat) ke puncak kejayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. [*]
ADVERTISEMENT