Ketika Prangko Boleh Dipotong Setengahnya

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
2 Agustus 2018 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika sebuah prangko utuh berharga 10 sen, maka setengahnya masih bernilai lima sen.
Foto: Prangko dipotong setengah di Amerika Serikat pada 1851 | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Bagi seorang filateli, sebuah prangko klasik yang kondisinya masih utuh dan bagus ibarat harta karun. Tapi pernah ada suatu masa, ketika prangko justru dipotong setengahnya.
Lazimnya, filateli hanya mau mengumpulkan prangko terpotong ini jika masih ditempelkan pada amplop yang disertai cap pos. Bila tidak, kolektor prangko urung mengoleksinya karena originalitasnya dapat sangat diragukan.
Praktek memotong prangko terjadi antara tahun 1840-an sampai 1850-an. Di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan beberapa negara Asia pernah mengalami masa ini. Di Meksiko bahkan pernah memotongnya sampai menjadi tiga, empat, hingga delapan bagian.
Kewenangan memotong prangko pun hanya boleh dilakukan kantor pos saat stok hampir habis. Tidak seperti saat ini, dahulu distribusi prangko masih sangat terbatas sementara kebutuhan surat menyurat sangat tinggi.
ADVERTISEMENT