Kisah Tragis Penimbun Barang yang Tewas Akibat Ulahnya Sendiri

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Maret 2020 23:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Keadaan Rumah Collyer Bersaudara saat Mereka Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Keadaan Rumah Collyer Bersaudara saat Mereka Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa.
ADVERTISEMENT
Pada awal 1900-an, sebuah rumah yang berdiri di 2807 Fifth Avenue, Harlem, New York City, telah menjadi subjek lingkungan yang misterius. Bahkan, polisi di sana mungkin sampai dibuat kebingungan dengan apa yang terjadi di dalam rumah tersebut. Saat para polisi memeriksa dan masuk ke rumah tersebut di tahun 1947, mereka telah menemukan sepasang saudara laki-laki yang telah tewas dan tertimbun 120 ton barang-barang mereka.
ADVERTISEMENT
Collyer bersaudara, begitulah orang-orang menyebutnya. Mereka adalah Langley Collyer dan Homer Collyer yang berasal dari keluarga ternama di Amerika Serikat. Keluarga mereka dikabarkan tiba di Speedwell, sebuah kapal khusus yang melakukan perjalanan jauh ke Amerika Serikat, tepat setelah perjalanan kapal Mayflower.
Ketika ibu mereka meninggal, mereka mendapat hak waris atas rumah dan segala aset di dalamnya. Mereka tidak pernah menikah dan selalu hidup bersama. Homer menjadi pengacara maritim dan Langley sendiri bekerja sebagai pedagang piano. Mereka menjalani hidup yang normal, bersosialisasi dengan teman dan tetangga. Namun, suatu hari semuanya mulai berubah.
Homer mulai kehilangan penglihatan dan nyaris tidak bisa melihat apapun. Alih-alih mencari bantuan medis, Langley berhenti bekerja dan merawat saudaranya itu. Ia mengaku bahwa tidak ada gunanya berkonsultasi dengan dokter karena mereka memiliki banyak buku medis. Ia berniat untuk menyembuhkan saudaranya sendiri.
Foto: Langley (kanan) Bersama Pengacaranya saat Menghadapi Sebuah Kasus.
Saat merawat saudaranya, perilaku Langley semakin aneh. Ia mulai menutup diri dan suka mengumpulkan segala macam barang di rumahnya, seperti suku cadang mobil, koran, bahkan sampah. Tak bekerja juga membuat ekonomi mereka turun, sehingga layanan listrik, air, dan telepon, semuanya diputus.
ADVERTISEMENT
Depresi pun melanda Langley dan saudaranya semakin parah. Akibatnya, Langley memutuskan untuk tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Ia juga tidak ingin ada orang lain yang masuk, bahkan teman-teman dan tetangganya. Karena itulah, Langley bahkan sampai membuat banyak sekali perangkap di sekitar rumahnya, jaga-jaga apabila ada orang lain yang masuk.
Pada tahun 1947, tetangganya mencium aroma busuk di dalam rumah tersebut dan melaporkannya kepada polisi. Polisi pun datang dan mendobrak pintu rumah Collyer bersaudara. Ketika masuk, polisi terkejut melihat 120 ton sampah di dalamnya. Mereka pun menggalinya dan menemukan Homer sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Langley pun demikian, terkubur sekitar 10 kaki di bawah mayat Homer.
Dari hasil penyelidikan, kemungkinan jebakan yang dipasang Langley mengenai dirinya sendiri, saat Ia sedang membawakan sandwich untuk Homer. Jebakan itu meledak dan membuat seluruh barang-barang di rumah tersebut jatuh dan menimpa dua bersaudara tersebut.
ADVERTISEMENT
Sumber:nydailynews.com | allthatsinteresting.com | ripleys.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org