Kryptos, Teka-teki Huruf di Markas CIA

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Juli 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto: commons.wikimedia.org
Sejak diresmikan pada 3 November 1990, banyak spekulasi bermunculan tentang Kryptos. Kriptografi ini dibuat oleh seniman asal Amerika Serikat, Jim Sanborn, dan dipajang di depan markas Central Intelligence Agency (CIA) di Langley, Virginia.
ADVERTISEMENT
Kryptos, monumen yang terbuat dari layar tembaga, memuat lebih dari 1.700 huruf. Dipilah menjadi empat bagian; empat kriptografi. Usianya kini sudah hampir 28 tahun, namun baru tiga bagian yang terselesaikan.
Bagian pertama adalah frasa dari puisi yang ditulis oleh Sanborn. "Between subtle shading and the absence of light lies the nuance of iqlusion."
"It was totally invisible. How's that possible? They used the earth's magnetic field. x The information was gathered and transmitted undergruund to an unknown location. x Does Langley know about this? They should: it's buried out there somewhere. x Who knows the exact location? Only WW. This was his last message. x Thirty eight degrees fifty seven minutes six point five seconds north, seventy seven degrees eight minutes forty four seconds west. x Layer two," tulis kriptografi bagian kedua setelah berhasil dipecahkan.
ADVERTISEMENT
Kemudian yang ketiga, "Slowly, desparatly slowly, the remains of passage debris that encumbered the lower part of the doorway was removed. With trembling hands I made a tiny breach in the upper left-hand corner. And then, widening the hole a little, I inserted the candle and peered in. The hot air escaping from the chamber caused the flame to flicker, but presently details of the room within emerged from the mist. x Can you see anything? q." Merupakan kutipan dari buku harian Howard Carter, ketika dia menjelaskan makam Tutankhamun pada 1922.
Sedangkan kriptografi keempat, yang mengandung 97 huruf, masih belum terpecahkan hingga kini. Ini semakin menyulitkan sebab Sanborn dikenal suka menulis kata dengan ejaan yang salah, seperti 'iqlusion' pada bagian pertama, 'undergruund' pada bagian kedua, dan 'desparatly' pada bagian ketiga.
ADVERTISEMENT
Ibarat ejekan yang sengaja dibuat oleh seorang seniman untuk para ahli kriptografi amatir maupun profesional, Kryptos memang menyebalkan. Termasuk para ahli kriptografi yang bekerja langsung untuk CIA bahkan kesulitan memecahkan bagian teka-teki yang keempat.