Kursi, Meja, dan Hiasan Lampu yang Tumbuh Langsung dari Pohon

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
13 Juli 2020 21:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Hiasan lampu Gantung | Dok. Full Grown
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Hiasan lampu Gantung | Dok. Full Grown
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membuat sebuah furnitur kayu bukanlah pekerjaan yang mudah. Prosesnya cukup rumit dan perlu menumbuhkan pohon yang telah hidup selama beberapa dekade. Kalaupun tidak menumbuhkan pohon secara mandiri, perajin perlu mendapatkan bahan yang sesuai, lalu menjadikannya potongan-potongan kecil yang akhirnya digabungkan menjadi satu benda yang benar-benar baru. Dampak kurang baiknya, ketika diproduksi secara massal, proses pembuatan furnitur terkadang kurang ramah untuk lingkungan dan menguras banyak waktu.
ADVERTISEMENT
Demi menempuh cara yang lebih efisien, Gavin Munro, seorang desainer furnitur yang tinggal di Derbyshire, Inggris, telah menemukan proses lebih sederhana dan ramah lingkungan untuk membuat sebuah furnitur dari kayu. Ia menggunakan bingkai plastik yang dirancang khusus untuk membentuk pohon dedalu, oak, ash, dan sycamore, langsung menjadi kursi, meja, bingkai, atau lampu. Saat pohon tersebut tumbuh, maka akan berubah menjadi bentuk furnitur yang terbuat hanya dari sepotong kayu, tanpa perlu dirakit dan jauh lebih sedikit menyisakan limbah.
Full Grown, perusahaan di mana Munro bekerja saat ini, merawat hutan kecil dengan 400 pohon di dalamnya. “Jika kita ingin keindahan kayu di perabotan kita, mengapa kita repot-repot menanam pohon selama lebih dari 60 tahun, hanya untuk memotongnya menjadi potongan-potongan kecil?” tanya Munro.
Foto: Proses penumbuhan kursi | Dok. Full Grown
Ia menemukan idenya ini ketika masih memelajari desain furnitur saat berkuliah. “Saya memiliki keinginan untuk membuat benda-benda seindah mungkin, tetapi dengan proses pembuatan yang sederhana,” katanya. Inspirasi datang ketika Munro membuat furnitur kayu apung di pantai San Francisco dan kala itu ia mengatakan: “Lebih masuk akal untuk menanam pohon langsung (dan membentuknya) hingga menjadi objek yang diinginkan.”
ADVERTISEMENT
Munro mengklaim bahwa kursi atau furnitur lain tidak hanya berfungsi penuh dan ergonomis, melainkan juga lebih tahan lama dibandingkan dengan furnitur kayu konvensional saat ini. “Ini bisa bertahan selama berabad-abad,” ungkap Munro. “Kami berharap dan percaya bahwa ini pada akhirnya akan menjadi sebuah peningkatan metode ke depannya.”
Kursi pertama dari Full Grown telah dijual dan dibeli pada pertengahan tahun 2017 lalu, dengan harga sekitar 3.700 USD atau sekitar 53,7 juta rupiah. Lampu gantung dan bingkai cermin juga mulai dijual pada akhir musim semi 2016 lalu. Munro berharap pelanggannya memang mencari sebuah karya seni yang berbeda dan unik.