Laser Pelacak dan Pembunuh Sel Kanker

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
26 Juni 2019 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Tim peneliti dari Universitas Arkansas, Amerika Serikat, telah sukses menemukan laser yang bisa melacak sel kanker lewat aliran darah. Tak hanya sekadar melacak, ini sekaligus mampu membunuh sel kanker tanpa perlu proses operasi (ketika disinari secara langsung).
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian itu bertujuan untuk membunuh sel kanker sebelum menjalar atau menyebar ke seluruh tubuh - yang merupakan penyebab utama dari kematian penderita kanker. Dengan menyinari dengan laser, sel tumor yang beredar akan menyerap paparan energi dari laser dibandingkan sel lain. Panas yang dipaparkan laser akan membuat sel tumor (yang berpotensi menjadi kanker) mengembang dan hancur.
"Teknologi ini secara signifikan menghambat perkembangan metastasis," jelas Vladimir Zharov penulis artikel laser pembasmi sel kanker tersebut, dipublikasikan lewat Science Translational Medicine.
Pada 2017, Zharov pernah memaparkan tentang laser pembunuh sel kanker. Saat itu penggunaan laser dicegah untuk digunakan karena ukurannya yang besar seperti oven dan dinilai tak mendapat standar mutu menangani kanker."Penggunaan laser merupakan revolusi dalam mendiagnosis dan pengobatan penyakit. Akan tetapi, laser berukuran besar telah dicegah penggunaannya sebagai metode medis menangani tingkatan sel," kata Zharov.
ADVERTISEMENT
Lewat kabar pada April 2019 para peneliti sudah memperkecil mesin laser pendeteksi dan pengobatan kanker. Melihat hal itu Zharov senang terlebih lagi sudah ada kemajuan dari pasien yang menggunakan laser tersebut.
"Dalam satu pasien, kami sudah menghancurkan 96 persen sel tumor," ungkap Zharov. Hasil membanggakan itu bahkan sebelum daya laser ditingkatkan sampai seratus persen.
Alat pendeteksi kanker seperti itu bukanlah yang pertama, tetapi Zharov mengklaim akan menjadi yang pertama didemonstrasikan kepada manusia.
Sudah ada lusinan alat termasuk alat pendeteksi kanker berukuran oven dari peneliti di Universitas Michigan. Namun, alat terbaru tersebut mempunyai kelebihan yang tidak dipunyai pendahulunya, yakni bisa memindai lebih cepat berapa liter darah dari sang pasien.
Sumber: sciencealert.com | spectrum.ieee.org | cancer.uams.edu
ADVERTISEMENT