Lunatic Express dan Kelahiran Kenya

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 April 2019 23:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Saat orang-orang Eropa belum menginjakkan kaki di Kenya, salah satu tokoh masyarakat adat Kenya bernama Kimnyole menyampaikan sebuah ramalan yang akan dialami Kenya. Kimnyole menyampaikan bahwa Kenya akan dililit oleh ‘ular besi’ yang ganas, yang akan melintasi daratan rumput Kenya dan ular itu akan membawa orang-orang asing yang berambut merah yang belum pernah dilihat oleh orang Kenya sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa ratus tahun kemudian, pada abad ke-19 ramalan Kimnyole terbukti. Kerajaan Inggris tiba di Kenya, menjajah Kenya dan membangun sebuah rel kereta api untuk kepentingan transportasi orang-orang Inggris di Kenya.
Kereta api itu dijuluki ‘Lunatic Express’ rel yang menghubungkan Kenya dan Uganda tersebut sempat dikritik karena pembangunannya yang mengeluarkan dana besar, yang diperoleh dari mengeruk kekayaan masyarakat adat yang ada di Kenya. ‘Ular besi’ yang dimaksud Kimnyole juga terbukti ganas, karena menguras segala kekayaan dan tenaga dari masyarakat adat yang ada di Kenya.
Benua Afrika menjadi tempat persaingan bagi kerajaan dan negara yang ada di Eropa. Mereka berebut tiap daerah di Afrika untuk dijadikan wilayah jajahan. Kerajaan Inggris menguasai Mesir, Afrika Selatan dan Afrika Timur, sedangkan Prancis menguasai sebagian besar Afrika Barat dan terus memperluas wilayah kekuasaanya hingga timur. Dalam rangka untuk membendung hasrat dari Prancis, maka Inggris saat itu merasa perlu membangun sebuah jalur kereta api.
ADVERTISEMENT
Desember tahun 1895 Goerge Whitehouse ditugaskan untuk membangun jalur kereta api. Whitehouse setuju dan bergegas merancang rel kereta sepanjang 1000 km, dan Whitehouse menyampaikan bahwa ia akan memerlukan biaya yang sangat besar dan membutuhkan banyak tenaga untuk pembangunan.
Pembangunan dimulai pada tahun 1896, di sebuah kota pelabuhan bernama Mombasa. Segala peralatan dan bahan untuk membangun rel berupa 200.000 balok baja untuk rel, 1.2 juta bantalan kayu, 200.000 dan 400.000 piringan dan baut untuk menyatukan rel dan bantalan, terakhir sekitar 4.8 juta kunci untuk mengencangkan rel dan bantalan kayu.
Para pekerja pembangunan rel berasal dari India yang diimingi gaji tetap berjumlah besar, plus sebuah rumah dinas dan perjalanan wisata gratis saat waktu libur. Sekitar 37.000 penduduk India yang tegiur dan mendaftarkan diri sebagai pekerja pembangunan jalur kereta tersebut.
ADVERTISEMENT
Bukan pada saat pelaksanaan pembangunan yang menimbulkan kebencian, ketika sudah beroprasi pun jalur kereta api tersebut masih menimbulkan kebencian. Sebenci apapun orang Afrika saat itu terhadap ‘Lunatic Express’ namun perannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebesar apapun kekejaman yang terjadi pada masa pembangunannyat, dampak yang terjadi begitu besar, salah satunya memungkinkan sebuah negara lahir; yaitu Kenya.
Jalur kereta api tersebut beroperasi dimulai dari kota pelabuhan Mombasa dan berakhir di Nairobi. Nairobi awal merupakan daerah rawa yang tak berpenghuni, ketika sebuah stasiuan akan dibangun di Nairobi, Whitehouse memutuskan untuk membangun beberapa rumah dan pertokoan hingga akhirnya menjadikan Nairobi kota yang paling ramai di Kenya saat ini.
Walaupun dengan dorongan dan campur tangan Kerajaan Inggris, kelahiran Kenya tetaplah sebuah pencapaian bagi masyarakat setempat di sana. Penjajahan memang mengerikan, tetapi tidak seluruhnya mengerikan. Ada dampak positif yang benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat yang dijajah, walaupun itu bisa dinikmati kemudian setelah masa penjajahan selesai.
ADVERTISEMENT
Sumber: scmp.com | amusingplanet.com | aworkstation.com