Finlandia Menjadi 'Kampung Halaman' Sinterklas

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
3 Maret 2018 22:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sinterklas. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sinterklas. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Dia memiliki banyak nama, banyak negara mengaku sebagai rumahnya, tetapi cuma satu yang meresmikan eksistensinya.
ADVERTISEMENT
Sinterklas, Santa Claus, Sinterklaas, Weihnachtsmann, atau panggilan paling sederhana Santa. Apapun sebutannya, wujud dan citranya selalu sama.
Saint Nicholas, orang suci Kristen pada abad pertengahan, dipercaya sebagai inspirasi di balik Sinterklas. Kedermawanannya amat terkenal, dan dia berasal dari Kota Myra pada zaman penguasaan Romawi yang kini jadi bagian Turki.
Banyak versi tentang lokasi kuburan St Nicholas. Orang Italia mengakuinya ada di sana, Irlandia juga, dan tentu tak ketinggalan Turki yang didaulat paling kuat seiring penemuan bukti penemuan sebuah makam di bawah Gereja St Nicholas di Provinsi Antalya.
Hanya saja, Turki kekurangan dua hal untuk mengklaim eksistensi Sinterklas seutuhnya: salju dan rusa kutub. Pada akhirnya, Sinterklas cuma jadi angan-angan rakyat, tak pernah benar-benar diakui secara formal di Turki.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Finladia, pada bulan November 2017, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Finlandia menyetujui Joulupukki untuk dimasukkan ke dalam warisan budaya nasional yang dilindungi. Apa hubungannya Joulupukki dengan Sinterklas?
Jauh sebelum masyarakat modern mengenal konsep Sinterklas, orang-orang Finlandia sudah punya tradisi Sinterklas versinya sendiri dalam sosok Joulupukki. Dia dipercaya mendatangi rumah-rumah penduduk yang berperilaku baik, sambil mengenakan jubah merah, untuk membagi-bagikan hadiah.
Joulupukki tinggal di Korvatunturi, gunung bersalju di Lapland yang banyak dihuni rusa kutub. Di sana juga, penduduk percaya, adalah tempatnya Joulupukki membuat beragam hadiah untuk masyarakat.
"Ini adalah langkah besar bagi Sinterklas Finlandia dan bagi kita," Jari Ahjoharju, dari Finland’s Santa Claus Foundation. "Kami berharap pada akhirnya tradisi Sinterklas Finlandia akan dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya non-fisik oleh Unesco."
ADVERTISEMENT
Masih di Lapland, juga diresmikan Santa Claus Village. Dari laporan BBC International, banyak wisatawan sengaja datang ke sana setiap tahun, mereka merasa tempat tersebut sangat pas dan memang ideal untuk Sinterklas di dunia nyata.