Konten dari Pengguna

Menelusuri Jalur Lava di Pulau Jeju

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
20 Agustus 2018 19:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terowongan ini terbentuk sekitar 200-300 ribu tahun lalu akibat ledakan gunung berapi.
Foto: Terowongan Lava Manjanggul | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Sekitar 130 kilometer dari Semenanjung Korea, Korea Selatan, terdapat terowongan-terowongan bawah tanah yang megah. Secara alami, itu merupakan saluran alami untuk lava (bentuk magma setelah keluar dari perut bumi) yang kini justru populer sebagai tempat wisata.
Di antara semua saluran itu, Terowongan Lava Geomunoreum bisa dibilang yang paling mengesankan. Keberadaannya telah terbentuk ketika Gunung Geomunoreum meletus pada 200-300 ribu tahun yang lalu.
Terowongan Geomunoreum, atau juga sering disebut Terowongan Lava Manjanggul, memungkinkan lava untuk dapat mengalir sejauh 13 kilometer, dari puncak gunung ke garis pantai. Para peneliti memprediksi Terowongan Geomunoreum telah mengalirkan lava dalam jumlah besar di masa lalu, karena lebar terowngan tersebut mencapai 23 meter.
Saat ini, Terowongan Lava Manjanggul menjadi rumah permanen bagi sekitar 30.000 kelelawar bersayap bengkok (miniopterus schreibersii), untuk Laba-laba Gua Jeju (nesticella quelpartensis) dan 38 jenis mahluk hidup gua lainnya. Destinasi wisata ini telah dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1962.
ADVERTISEMENT