Menilik Bunker Era Perang Dingin di Bawah Kota Inggris

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Maret 2020 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Sebuah Katup Raksasa untuk Menghentikan Sirkulasi Udara Luar Apabila Terkena Serangan Gas atau Kejatuhan Nuklir.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Sebuah Katup Raksasa untuk Menghentikan Sirkulasi Udara Luar Apabila Terkena Serangan Gas atau Kejatuhan Nuklir.
ADVERTISEMENT
Ketakutan terhadap perang nuklir nampaknya benar-benar dirasakan oleh sebagian besar penduduk dunia setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Sehingga pada saat itu, banyak negara barat mulai berinvestasi besar-besaran dengan membangun bunker bawah tanah, dimana para pejabat pemerintah dan orang-orang penting lainnya, serta masyarakat umum dapat bersembunyi di dalam sana, jika ada serangan mendadak.
ADVERTISEMENT
Salah satunya di Inggris Raya, pemerintah di sana dilanda kepanikan yang luar biasa, sehingga mereka membangun ratusan tempat perlindungan di seluruh tempat dan pulau. Ukurannya bervariasi, mulai dari terowongan kecil hingga sangat luas yang dilengkapi dengan rumah sakit, kantin, tempat cuci pakaian, dan toko makanan.
Bunker yang paling terkenal di sana terdapat di bawah kota Corsham, Wiltshire. Selain karena dimensinya yang sangat besar, bunker disana memiliki kepentingan strategis, dimana direncanakan menjadi pusat pemerintahan di luar London jika terjadi perang nuklir. Di sana, Perdana Menteri beserta kabinetnya, dan juga keluarga kerajaan bisa mendapatkan perlindungan. Adapun nama resmi bunker tersebut adalah Central Government War Headquarters, tetapi dikenal juga dengan nama inisial lain, Burlington.
ADVERTISEMENT
Bunker besar ini terletak di dalam tambang batu yang telah ditinggalkan, tepat di luar kota kecil Corsham yang sepi di Inggris selatan. Setelah tambang itu tidak beroperasi, pada awal abad ke-20, tempat itu digunakan sebagai tempat pembuangan amunisi selama dua Perang Dunia, dan kemudian menjadi pabrik pesawat bawah tanah.
Foto: Ruangan Studio BBC yang Digunakan untuk Berkomunikasi.
Pada akhir 1950-an, tempat tambang tersebut mengambil peran baru sebagai bunker nuklir. Dibangun hampir 40 meter di bawah tanah, luasnya sekitar 35 hektar dan dipenuhi swasembada, dan dapat menampung hingga 4.000 orang dari dunia luar hingga tiga bulan. Kota bawah tanah itu juga dilengkapi dengan semua fasilitas yang diperlukan untuk bertahan hidup, mulai dari rumah sakit, dapur, tempat cuci pakaian, kantor, area akomodasi, hingga gudang untuk menyimpan persediaan.
ADVERTISEMENT
Danau bawah tanah yang dibangun dan pabrik pengolahannya dapat menyediakan air minum, serta ada dua belas tangki yang dapat menyimpan bahan bakar yang diperlukan untuk menjaga agar empat generator pembangkit listrik bawah tanah dapat berjalan hingga tiga bulan. Pendingin udara menstabilkan dan menjaga udara pada suhu 20 derajat celcius. Bunker itu juga berusaha agar setiap komunikasi dapat terjaga dengan adanya studio BBC, dimana Perdana Menteri dapat dengan mudah menangani negara dengan menyampaikan pesan dan dokumen ke seluruh komplek bunker.
Bunker tersebut tetap menjadi rahasia besar selama hampir lima puluh tahun, jauh setelah ancaman perang nuklir berlalu. Pada tahun 2004, keberadaan bunker tersebut secara resmi diakui untuk pertama kalinya. Dalam setahun, bunker tersebut dikosongkan dan kemudian dinonaktifkan.
ADVERTISEMENT
Bunker tersebut masih berada di bawah kota Corsham dan saat ini cukup menarik minat banyak orang, baik secara lokal maupun nasional, mulai dari berbagai kelompok hingga para media. Siapa saja bisa masuk dan menelusuri bunker tersebut, namun harus memiliki tujuan yang jelas dan izin dari otoritas setempat.
Sumber: atlasobscura.com | mirror.co.uk |amusingplanet.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org | facebook.com/commonwealthforces