Menjaga Gajah dapat Menyelamatkan Bumi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2019 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Jauh di pedalaman hutan Khatulistiwa Barat dan Afrika tengah hiduplah kawanan gajah yang dikenal sebagai gajah hutan Afrika. Jenis gajah ini hidup di bawah ancaman kepunahan, populasinya telah menurun lebih dari enam puluh persen akibat perburuan.
ADVERTISEMENT
Ancaman kepunahan itu amat disayangkan karena gajah hutan Afrika punya peran penting bagi alam dan meminimalisir efek negatif perubahan iklim. Penyusutan populasinya memberi dampak buruk bagi ekosistem tempatnya hidup dengan adanya peningkatan karbion dioksida atsmofer yang otomatis ikut mendorong pemanasan global.
Bagaimana gajah bisa berperan penting terhadap isu lingkungan ini? Jawabannnya terungkap dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh Nature Geoscience. Disebutkan bahwa gajah melindungi pohon penyerap zat karbon yang pada dasarnya punya pertumbuhan lambat. Gajah akan memakan dan menginjak-injak spesies tumbuhan lain yang lebih cepat tumbuh yang akan menganggu tumbuhan penyerap karbon yang tumbuh lambat tadi.
Jika gajah tidak ada, tanaman yang cepat tumbuh itu akan membesar dan membuat pohon penyerap karbon berkurang fungsinya. Padahal tumbuhan tersebut adalah penyerap karbon yang efektif karena setelah mengolah karbon untuk berfotosintesis, oksigen akan diproduksi dan dilepaskan kembali ke udara.
ADVERTISEMENT
Dampak buruk dari masalah lingkungan akibat zat karbon sudah dirasakan oleh sejumlah negara. Di Eropa, terjadi cuaca ekstrem dan panas terik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk menguransi efek perubahan iklim ini, harus ada pengurangan gas rumah kaca yang mengotori atmosfer.
Fenomena ini menimbulkan ketertarikan bagi asisten profesor biologi, Stephen Blake, di Saint Louis University, Amerika Serikat. Bersama timnya, Blake menyusun sebuah model matematis untuk mengukur efek yang ditimbulkan oleh hilangnya gajah hutan. Temuannya menunjukkan bahwa konservasi gajah dapat memberi manfaat setara dengan penyimpanan karbon senilai 43 dolar AS.
"Simulasi menemukan bahwa spesies tanaman yang tumbuh lambat bertahan lebih baik ketika gajah ada. Spesies ini tidak dimakan oleh gajah dan seiring waktu, hutan menjadi didominasi oleh spesies yang tumbuh lambat ini," ujar Blake.
ADVERTISEMENT
Upaya konservasi gajah hutan memang tidak akan mudah, mengingat adanya aksi perburuan seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Gajah hutan memiliki gading yang mencolok dengan warna merah muda telah menarik minat kolektor dan para pemburu liar. Sementara itu, upaya pencegahan perburuan gajah yang dilakukan para konservasionis dan tim anti perburuan liar sendiri menemui tantangan besar berupa lebatnya hutan tempat gajah-gajah itu hidup.
Sumber: weforum.org | iflscience.com | worldwildlife.org