news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Misteri Potongan Telinga Vincent van Gogh

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2018 22:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meski Vincent van Gogh mengaku memotong telinganya sendiri, beberapa sejarawan meragukan klaim tersebut.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Vincent Van Gogh dikenal karena lukisan-lukisannya yang memesona, seperti The Starry Night, Irises, The Night Cafe atau Sunflowers. Di sisi lain, dia juga dikenang dalam kepiluan, setelah mengambil hidupnya sendiri di usia 37 pada 1890.
Van Gogh mengidap depresi sebelum wafat, dia mengalami kehancuran mental yang menuntun pada tindakan bunuh diri. Pada 1889, keputusasaan dan gangguan kecemasan mendorong Van Gogh memotong telinganya sendiri. Dia mengakui perbuatannya dalam sebuah surat yang ditulis untuk adiknya, Theodorus.
Menurut Martin Bailey, penulis buku "Studio of the South: Van Gogh in Provence", Van Gogh memotong telinganya setelah mengetahui adiknya akan menikah.
Teori tersebut berbeda dengan pendapat lain yang menyebutkan Van Gogh telah memotong telinga sebelum tahu rencana pernikahan Theo. Bailey pula menyatakan, Theo ialah satu-satunya orang yang mendukung Van Gogh secara emosional dan finansial, sehingga dia takut dukungan itu akan berhenti setelah pernikahan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sejarawan Jerman, Hans Kaufmann dan Rita Wildegans, yang menulis The Pact of Silence justru yakin telinga Van Gogh telah dipotong oleh Paul Gauguin setelah mereka bertengkar di Arles, Prancis, pada 23 Desember 1889.
Kaufmann dan Wildegans pun percaya Gauguin kemungkinan tidak sengaja melakukannya. Sebab, meski Van Gogh dan Gauguin bersaing dalam dunia seni, mereka sebetulnya teman dekat.
Nian begitu, pendapat paling kontroversial tentang cerita potongan telinga Van Gogh dicetuskan oleh sejarawan Bernadette Murphy, penulis "Van Gogh's Ear: The True Story".
Dipaparkan Murphy, Van Gogh sengaja memotong telinganya untuk diberikan kepada seorang pelayan bernama Gabriel yang bekerja di rumah bordil.
Gadis ini cacat akibat digigit anjing gila; Van Gogh memberikan telinganya dengan maksud memberi potongan daging yang dapat digunakan untuk menutupi bagian cacat di tubuh Gabriel.
ADVERTISEMENT
Sulit mengetahui, mana yang paling sesuai dengan fakta dari ketiga teori tersebut. Apakah Van Gogh kehilangan seluruh daun telinganya atau hanya bagian lobus? Pertanyaan ini juga belum diketahui jawaban pastinya.
Sumber: nytimes.com | theguardian.com