NASA Pernah Luncurkan Roket yang Terbang Hanya 10 Sentimeter

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 23:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mercury-Redstone 1
zoom-in-whitePerbesar
Mercury-Redstone 1
ADVERTISEMENT
Sama seperti proyek penerbangan luar angkasa pertama, Proyek Mercury mengalami kegagalan. Tujuan dari misi ini adalah untuk menempatkan seseorang di luar angkasa; membawanya kembali dengan selamat ke bumi; dan sebelum Uni Soviet melakukannya. Soviet telah mengalahkan Amerika Serikat dengan menempatkan satelit pertama ke orbit, dan kali ini perlombaan ialah untuk menempatkan manusia pertama di orbit sekitar Bumi.
ADVERTISEMENT
Proyek Mercury mengalami hambatan untuk beroperasi. Pada Juli 1960, upaya pertama untuk meluncurkan kapsul Merkurius di atas Roket Atlas gagal, ketika roket meledak di tengah perjalanan kurang dari satu menit setelah diluncurkan. Karena Project Mercury terus berjalan tanpa banyak pertimbangan yang matang, proyek itu mulai menerima kritik pedas dari berbagai pihak.
Proyek Mercury adalah bagian dari proyek besar NASA yang belum terbukti. Proyek ini dilaksanakan ketika NASA baru berdiri selama dua tahun, bahkan saat itu NASA tidak memiliki roket yang mampu meluncurkan manusia ke luar angkasa dengan aman.
Jadi, sebagai inisiatif, mereka mengumpulkan sisa bagian-bagian dari roket Redstone dan Atlas, yang awalnya dibuat untuk peluncuran rudal untuk kebutuhan militer. Roket hasil penggabungan tersebut dinamakan roket Mercury-Redstone 1.
Mercury-Redstone 1
Pada 21 November 1960, tepat pukul 09.00 waktu setempat, mesin Mercury-Redstone menyala dan asap besar mengepul dari bawah roket. Juru kamera TV mengarahkan kameranya ke arah langit untuk mengantisipasi peluncuran, tetapi tidak ada apa pun yang terlihat kecuali langit biru dan asap. Kali ini, NASA berpikir tidak gagal, mereka sempat yakin bahwa roket rancangannya melesat begitu cepat.
ADVERTISEMENT
“Saya terkejut melihat betapa cepatnya Redstone berakselerasi dan menghilang dari pandangan,” spontan insinyur NASA, Gene Kranz.
Namun, beberapa saat kemudian, hal yang memalukan mulai terlihat. Meskipun tertutup asap, penampakan roket Mercury-Redstone 1 perlahan mulai terlihat meskipun. Samar-samar kian jelas, rupanya roket itu masih berdiri di landasan peluncuran. Sama sekali tidak ke mana-mana,
Salah jika menganggap bahwa Mercury-Redstone 1 tidak terbang. Pada kenyataannya, roket tersebut sempat lepas landas setinggi empat inci. Sebelum mesin mati roket; jatuh kembali; dan secara ajaib roket mendarat tegak di atas landasan peluncuran.
Segera setelah itu, rangkaian peristiwa aneh terjadi. Pertama, roket Mercury-Redstone 1 terlepas sendiri. Roket kapsul itu naik ke ketinggian 1.200 meter dan mendarat sekitar 370 meter jauhnya dari landasan. Tiga detik setelahnya parasut keluar dari Mercury-Redstone 1 dan jatuh lemas ke samping.
ADVERTISEMENT
Ketika semuanya terdiam, para insinyur menyadari bahwa mereka sedang menghadapi masalah yang sangat besar. Roket yang sedang mereka liat bertekanan bahan bakar tinggi, dan karena kabel kendali telah terlepas pada saat lepas landas, mereka tidak memiliki kendali atas roket tersebut. Selain itu, tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan.
Beruntung bagi NASA, Mercury-Redstone 1 hanya mengalami kerusakan kecil karena jatuh kembali ke landasan. Untuk mencegah kegagalan seperti ini terulang, roket itu ditambahkan tali sepanjang 12 inci, untuk menghubungkan roket secara elektrik ke landasan peluncuran. Tali ini dirancang untuk terpisah dari roket dengan baik setelah semua sambungan listrik lainnya ke tanah terputus.
Sistem juga diprogram ulang untuk tidak meluncurkan roket sebelum waktunya. Beberapa perbaikan kecil lainnya dilakukan pada sistem kapsul.
ADVERTISEMENT
Jadi, meskipun buku sejarah secara sinis merujuk pada episode memalukan ini sebagai "Penerbangan Empat Inci", tidak seutuhnya benar jika menganggap Mercury-Redstone 1 sebagai proyek yang gagal total. Itu hanya peristiwa sesaat dalam permulaan.
Referensi: 1 & 2