Nasib Spesies Jerapah Putih Terakhir di Bumi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
16 Maret 2020 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Jerapah Putih Bersama Kawanan Jerapah Lainnya
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Jerapah Putih Bersama Kawanan Jerapah Lainnya
ADVERTISEMENT
Kenya dan para pecinta satwa saat ini tengah berduka, pasalnya ada dua dari tiga spesies jerapah langka yang hanya ada satu-satunya di dunia telah hilang beberapa bulan lalu. Setelah ditelusuri, ternyata kedua jerapah itu sudah menjadi bangkai. Berdasarkan investigasi dari Kenya Wildlife Service (badan konservasi utama di Kenya), hewan tersebut dibunuh dan dibantai oleh pemburu bersenjata.
ADVERTISEMENT
Jerapah langka yang dilindungi di sebuah konservasi alam Kabupaten Garissa, Kenya, ini merupakan spesies jerapah berwarna putih. Menurut sumber, hanya ada tiga spesies yang terdapat disana, yaitu betina, jantan, dan anaknya yang berumur 7 bulan. Dua jerapah putih yang terbunuh itu adalah betina dan anaknya, sedangkan jerapah jantan masih berada di taman konservasi dan diperkirakan menjadi jerapah putih terakhir di dunia. Hingga kini para pemburu jerapah putih itu masih belum terindentifikasi dan motif mereka masih belum jelas.
Foto: Jerapah Putih Memiliki Kondisi Tubuh Langka Yaitu Leucism
Jerapah Putih menjadi spesies langka dan unik karena tubuhnya berwarna putih, putihnya bukan disebabkan penyakit albino, melainkan memiliki kondisi tubuh yang disebut leucism. Keadaan ini juga menyebabkan hilangnya sebagian pigmentasi kulit. Akan tetapi, masih menghasilkan pigmen gelap dalam sel-sel jaringan lunak mereka. Itulah mengapa Jerapah Putih memiliki mata gelap dan rambut ekor gelap.
ADVERTISEMENT
Kondisi leucisme telah banyak mempengaruhi mamalia, tetapi sangat jarang terjadi pada jerapah. Menurut Northern Rangelands Trust Kenya pada 2016 pernah ditemukan satu spesies jerapah putih di luar Kenya, yaitu di Taman Nasional Tarangire Tanzania, Afrika, yang kini sudah tiada.
Uni Internasional untuk Konservasi Alam menyatakan Jerapah Putih dan Jerapah Reticulated (Giraffa reticulata, spesies yang ditemukan di konservasi dan di seluruh Kenya utara) berada dalam kondisi terancam punah. Data dari Giraffe Conservation Foundation (GCF) menyebutkan kini ada sekitar 15.780 jerapah di alam liar. Di mana jumlah tersebut ternyata telah mengalami penurunan habitat sekitar 56% dari 36.000 jerapah yang diperkirakan tetap hidup di alam liar 30 tahun yang lalu. Ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka adalah hilangnya habitat (karena aktivitas manusia) dan perburuan liar.
ADVERTISEMENT
Sumber: mirror.co.uk | reddit.com | livescience.com
Sumber foto: smithsonianmag.com | livescience.com