news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Novel yang Ditulis oleh "Arwah" Mark Twain

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2019 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Novel Jap Herrron diklaim ditulis oleh arwah Mark Twain
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Novel Jap Herrron diklaim ditulis oleh arwah Mark Twain
ADVERTISEMENT
Penulis asal Amerika Serikat yang menulis buku "Adventures of Huckleberry Finn", Mark Twain meninggal pada tahun 1910. Tetapi aneh tapi nyata, tujuh tahun kemudian ia menulis novel terakhirnya, Jap Herron dan itu diklaim jurnalis sekaligus penulis St. Louis Emily Grant Hutchings.
ADVERTISEMENT
Hutchings mengklaim bahwa Mark Twain - yang telah mati tujuh tahun sebelumnya - datang kepadanya dari dalam kubur dan mendiktekan ketika menulis buku tersebut. Menurut penuturannya, dua cerita pendek turut ditulis Hutchings ketika memainkan papan Ouija.
Papan ouija sendiri merupakan sebuah alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan roh halus. Biasanya bentuknya berupa papan persegi panjang dan memiliki deretan abjad, nomor, tulisan 'ya', 'tidak', dan selamat tinggal pada bagian bawahnya. Hutchings menggunakan papan itu dengan bantuan perantara roh, Lola V. Hays.
Sebagian orang menganggap papan ouija omong kosong, tetap sebagian besarnya lagi percaya akan hal itu. Hutchings awalnya berpikir papan ouija hanyalah bualan semata sampai suatu ketika ia hadir dalam ritual pemanggilan. Di sana ia memainkan papan ouija dan roh Mark Twain hadir dan menyapa Hutchings dengan sebutan "Gadis Hannibal" karena ia merupakan kelahiran Hannibal, Misouri.
ADVERTISEMENT
Novel dengan metode penulisan yang luar biasa itu menarik perhatian. Media massa terkenal The New York Times bahkan ikut memberitakannya. Hanya saja ulasan mereka cukup pedas dan berisikan sedikit ejekan.
"Papan ouija sepertinya akan menjadi pesaing mesin tik dalam memproduksi karya fiksi," kritik The New York Times. "Ini merupakan kali ketiga ada yang mengklaim dari pengarang yang sudah mati, tidak rela melepaskan kehidupannya sebagai manusia, dan muncul di papan ouija sebagai media ekspresi mereka."
Setahun buku itu beredar di pasaran, putri Mark Twain, Clara Clemens membawa kasus ini ke pengadilan karena Hutchings diduga memanfaatkan ketenaran sang ayah. Hutchings diminta untuk memberikan bukti bahwa buku itu memang ditulis oleh hantu Twain dan tuntutan itu membuat dirinya terpojok. Jika Hutchings kukuh pada ceritanya bahwa buku itu ditulis oleh hantu Twain, ia akan melanggar hak penerbit dari buku-buku Mark Twain, Harper & Brothers, yang sejatinya memiliki hak untuk menerbitkan semua karya dari si penulis. Hutchings juga harus menyerahkan kepemilikan buku itu karena aset Twain - semua barang yang ditulis oleh Twain - juga merupakan hak dari Twain dan keluarga. Tetapi jika Hutchings mengubah ceritanya, dia akan dihukum karena penipuan.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, Hutchings dan penerbitnya memutuskan menarik kembali buku yang sudah dijual di berbagai toko. Salinan asli buku tersebut terbilang langka untuk ditemui pada saat ini, tetapi salinan digitalnya sudah tersedia secara online.
Sumber: twainquotes.com | amusingplanet.com