Onde Dorme a Coruja dan Istilah yang Mesti Diketahui Pecinta Sepak Bola

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
13 September 2020 5:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh Teodor Andersson dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Teodor Andersson dari Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam dua bagian tulisan sebelumnya sudah disebutkan macam-macam istilah sepak bola yang paling jarang kita dengar. Setidaknya sebagai pencinta sepak bola dari Indonesia, daftar yang dipaparkan memang teramat asing.
ADVERTISEMENT
Sebagai sisanya, lima istilah di bawah ini juga tak kalah asingnya bagi telinga kita para pecinta sepak bola.

Derevo

Ketika seorang pemain mencoba mengontrol, tetapi bola malah mengenai tulang keringnya dan memantul begitu saja. Momen semacam ini disebut derevo oleh orang Rusia, karena si pemain tak bisa bergerak dan hanya memantulkan bola seperti "pohon".

Bananenflanke

Sebuah umpan crossing yang melengkung dengan indah, seperti pisang. Orang Jerman menyebutnya bananenflanke (banana cross).

Buffelstoot

Istilah yang berasal dari Belgia ini amat cocok diberikan untuk aksi Romelu Lukaku, saat ia melompat ke udara dan berhasil menyambut bola dengan sundulan keras. Mereka bilang itu buffelstoot atau "tekanan banteng yang tepat".

Mazhariya

Biasanya diucapkan oleh komentator dari Arab Saudi, ketika seorang kiper berdiri terpaku di kotak penalti, alih-alih bersikap reaktif terhadap bola. Ia tertegun kaku seperti mazhariya (vas).
ADVERTISEMENT

Onde dorme a coruja

Sudut atas gawang, baik kiri atau kanan, adalah titik paling menyebalkan bagi setiap kiper. Bola yang mengarah ke sana amat sulit untuk dijangkau.
Ketika seorang pemain berhasil mencetak gol di top bins (top corner), maka orang Brazil menyebutnya onde dorme a coruja, yang berarti bola telah bersarang tepat "di mana burung hantu terlelap".