Orang-orang yang Berperan Penting dalam Revolusi Kesehatan Organ Perut Manusia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
1 September 2020 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
William Beaumont dan Alexis St. Martin | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
William Beaumont dan Alexis St. Martin | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pemahaman manusia terhadap kesehatan perut tidak sekonyong-konyong gamblang. Ada rentang waktu amat lama sampai para ahli medis cukup benar memahaminya, seperti saat ini. Secara kebetulan, mula informasi mengenai usus bahkan dapat digali secara mendalam berkat sebuah kecelakaan, yang melibatkan pasien Alexis St. Martin dan seorang ahli bedah tentara, William Beaumont.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1822, Martin tertembak dari jarak dekat oleh senapan. Kecelakaan ini membuat sisi tubuhnya berlubang dan menciptakan akses langsung menuju isi perutnya melalui fistula (aluran abnormal yang terbentuk antara dua organ dalam akibat luka atau tindakan bedah). Beaumont lantas melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk melaksanakan eksperimen. Ia pun mencoba berbagai eksperimen dengan isi perut pasien dan mengamati hasilnya.
Upaya Beaumont membuahkan hasil baik. Ia dapat membantu para tenaga medis untuk mendapatkan pemahaman dasar tentang fisiologi isi perut, termasuk soal cara kerja lambung dan usus.
Setelah Beaumont, informasi medis nan penting yang berkaitan dengan kesehatan perut pun terus bermunculan. Bahkan banyak ahli yang berani melakukan eksperimen tak lazim demi menggali ilmu yang bermanfaat untuk khalayak.
ADVERTISEMENT
Profesor Barry Marshall, misalnya, pada awal 1980-an mencetuskan teori bahwa bakteri (Helicobacter pylori) dapat menyebabkan sakit mag. Karena dianggap tidak kredibel, teori darinya ditolak oleh sebagian besar ahli kesehatan pada saat itu.
Lantas, Marshall pun mengambil tindakan nekat: Dia memanen beberapa bakteri dari dalam perut pasien dan meminum bakteri ini sebanyak mungkin. Tidak mengejutkan, sang profesor mengalami sakit parah selama seminggu penuh.
Barry J. Marshall | Flickr/Penn State
Akan tetapi, sakitnya tidak sia-sia. Hasil biopsi menunjukkan kolonisasi bakteri yang parah di perutnya. Berdasarkan hal ini dapat dibuktikan bahwa teori Marshall telah benar. Eksperimen sederhananya kemudian diperkuat oleh hasil-hasil akurat dalam penelitan pada tahun-tahun berikutnya.
Marshall pun memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2005, berkat jasanya dalam penemuan Helicobacter pylori dan pengaruhnya pada tukak di lambung.
ADVERTISEMENT