Konten dari Pengguna

Pearl River Tower, Pencakar Langit Paling Hemat Energi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
13 November 2018 1:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konsumsi energinya 60 persen lebih rendah ketimbang gedung lain pada ukuran yang sama.
Pearl River Tower, Pencakar Langit Paling Hemat Energi
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Kemajuan modernitas sering kali dikaitkan dengan penemuan teknologi yang signifikan, arsitektur megah, atau mungkin inovasi berlebihan yang terkadang dianggap terlalu bermanfaat untuk khalayak. Nilainya tak selalu positif, sebab kritik dan skeptisme juga rutin ditujukan kepadanya.
Dalam pengaplikasian yang lebih spesifik, kemajuan modernitas juga cukup identik dengan pembangunan gedung pencakar langit. Semakin tinggi gedung yang dimiliki, pamor suatu negara lazimnya turut terangkat. Terkadang, keunikan juga menjadi daya tarik dari popularitasnya.
Contoh negatifnya yaitu Gedung Liebian di Kota Guiyang, Tiongkok, yang secara dramatis mengeluarkan air terjun dari ketinggian 106 meter. Itu merupakan air terjun buatan manusia tertinggi sedunia, yang tentunya memakan biaya perawatan tak murah (Rp 1,7 juta per jam) dan menghabiskan energi sangat banyak.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam sampel gedung pencakar langit yang positif, kita dapat mengangumi kelebihan Pearl River Tower. Masih berlokasi di Tiongkok, tepatnya di Kota Guangzhou, bangunan setinggi 309 meter itu mengonsumsi energi 60 persen lebih rendah ketimbang gedung-gedung lain pada ukuran yang sama.
Pearl River Tower memanfaatkan tenaga angin untuk menghasilkan listrik bagi kebutuhan gedung, dengan menempatkan turbin-turbin yang berfungsi menarik angin dari seluruh sistem ventilasi. Cadangan listrik mereka juga diperoleh dengan menempatkan panel surya berskala besar di bagian fasad (muka terluar bangunan), yang didesain dengan sensor cahaya dan sistem penutup otomatis .
Sementara kebanyakan gedung modern mengandalkan Air Conditioning (AC) untuk pendingin seluruh ruangan, Pearl River Tower justru memanfaatkan kecerdikan arsitektur dinding ganda dengan tirai mekanik yang mampu mengatur suhu udara secara alami. Lewat cara ini, alhasil konsumsi energi di dalam bangunan menjadi lebih rendah lagi.
ADVERTISEMENT
Cukup adil mengklaim Pearl River Tower sebagai gedung pencakar langit paling hemat energi sedunia. Konstruksinya telah berhasil mendefinisikan kemajuan modernitas lewat perpaduan penemuan teknologi yang signifikan, arsitektur megah, dan inovasi yang efektif.
Sumber: theguardian.com | bbc.co.uk