Pemilu, Sihir Hitam, dan Tumbal Anak di Sierra Leone

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
5 April 2018 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kampanye hitam (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kampanye hitam (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pemilihan umum biasanya sarat permainan uang. Di Sierra Leone, momen tersebut justru kental dengan ilmu hitam.
ADVERTISEMENT
Ketika pemilu, seperti yang berlangsung beberapa waktu lalu, para orang tua di Sierra Leone diperingatkan untuk lebih berhati-hati menjaga anak mereka. Dikhawatirkan, para calon politisi akan menculik mereka, menggunakan organ tubuhnya dalam ritual sihir.
Semakin mendekati hasil pemungutan suara, suasananya kian mencekam. Dinukil dari BBC International, sudah ada tiga kasus pembunuhan dalam enam bulan terakhir, dengan tanda-tanda mutilasi yang menjurus pada penumbalan.
Ilustrasi Penculikan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penculikan (Foto: Thinkstock)
"Orang-orang mengambil organ tubuh (tertentu) untuk ketenaran, kekayaan, atau untuk mendapatkan kekuatan," papar Owiss Koroma, satu-satunya ahli patologi di Sierra Leone. Korbannya anak-anak, yang fisiknya lebih muda dan sehat dan dianggap lebih ampuh untuk ritual.
Melalui siaran radio, pemerintah akan menghimbau agar jangan membiarkan anak yang berusia di bawah 18 pergi ke pantai atau pesta tanpa didampingi orangtua. Terutama anak-anak yang tinggal di jalanan, yang paling beresiko jadi korban penculikan.
ADVERTISEMENT
Tak pelak, ketika Julius Maada Bio dilantik sebagai Presiden Sierra Leone pada Kamis (5/4/2018), rakyat pun berharap adanya banyak perubahan bagus. Salah satunya, menghilangkan praktek penumbalan yang tak jarang disertai kanibalisme.