Peri Rumah dalam Kepercayaan Masyarakat di Berbagai Belahan Dunia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
9 November 2019 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Peri rumah berasal dari kepercayaan masyarakat Eropa dan Asia
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Peri rumah berasal dari kepercayaan masyarakat Eropa dan Asia
ADVERTISEMENT
Jika Anda pernah memainkan video game berjudul 'Harvest Moon', mungkin Anda tidak asing dengan sosok peri-peri yang bisa membantu Anda bekerja. Di permainan tersebut, pemain dapat meminta para peri untuk membantu mengerjakan pekerjaan di ladang.
ADVERTISEMENT
Dalam kebudayaan berbagai masyarakat, kepercayaan atas peri rumah yang bisa membantu pekerjaan manusia memang dikenal. Dari Eropa hingga Asia, orang punya keyakinan tersendiri mengenai keberadaan peri pembantu pekerjaan dan cara memanggil mereka.
Berikut lima peri rumah dalam kepercayaan masyarakat dari berbagai belahan dunia:
Peri pertama adalah Kothaltia yang berasal dari Finlandia. Dalam mitologi di Negeri Eropa Utara itu, dikenal peri bernama Haltija yang bertindak sebagai pelindung seseorang atau suatu benda. Kotihaltia adalah salah satu dari Haltija-haltija yang ada.
Kotihaltia berwujud sosok dengan tubuh pendek. Tidak hanya membantu pekerjaan, Kotihaltia juga bisa mengerjai orang, tergantung temperamennya sedang seperti apa.
Peri Trasgu dari Spanyol. Trasgu berwujud peri kecil, kurus, dan mengenakan jubah serta topi berwarna mereka. Menurut cerita, ia punya kaki pincang dan kepalanya bertanduk.
ADVERTISEMENT
Trasgu harus diberi makanan dan tempat tidur di tempat tertentu seperti cerobong asap. Trasgu hanya mau mengerjakan pekerjaan rumah tangga saat mereka merasa senang.
Peri Hob berasal dari cerita rakyat Inggris Utara menjadi salah satu yang paling terkenal. Sosoknya bahkan menginspirasi salah satu karakter di film 'Harry Potter', Dobby.
Menurut cerita rakyat, Hob adalah peri rumah yang biasa bekerja pada malam hari karena tidak ingin terlihat orang. Uniknya, mereka juga dikenal tidak akan senang jika diberi pujian atau hadiah sehingga lebih baik mereka didiamkan saja setelah bekerja.
Peri Gabija dikenal oleh masyarakat Lithuania dari cerita rakyat digambarkan sebagai sosok makhluk yang tak lepas dari api yang menyala-nyala.
ADVERTISEMENT
Gabija digambarkan sebagai perempuan yang memakai gaun merah. Selain mirip manusia, ia juga bisa menjelma dalam bentuk kucing atau ayam jantan.
Jika peri lain dipercaya bisa membantu pekerjaan, Gabija lebih digambarkan sebagai sosok yang menjaga rumah dari kebakaran.
Peri terakhir adalah Zashiki-warashi. Inilah peri yang berasal dari Asia, tepatnya Jepang. Keberadaannya dipercaya berkaitan dengan malapetaka.
Jika Zashiki-warashi sampai pergi dari rumah, maka diyakini malapetaka akan segera datang. Maka dari itu, kehadirannya sungguh selalu diharapkan.
Meski keberadaannya diinginkan, Zashiki-warashi sebetulnya iseng juga. Mereka kerap membuat suara-suara dan keisengan lain seperti membuat kasur menjadi berantakan.
Sumber: thefreedictionary.com| atlasobscura.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org