Popularitas Lemon Melesat Tinggi Saat Flu Spanyol 1918

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
10 Juni 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh monicore dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh monicore dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat flu Spanyol datang ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 1918, seketika penjualan lemon di sana meningkat dengan drastis. Padahal, sebelumnya penjualan lemon tidak begitu laku, bahkan seringkali menyisakan banyak stok di akhir tahun bagi pedagang. Ketidakpopuleran ini karena rata-rata orang AS hanya membeli 12 buah saja setiap tahunnya pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Tetapi, saat pandemi menyerang, banyak tiba-tiba orang mencari lemon dan mengakibatkan stoknya menjadi cepat habis. Akibat permintaan yang tinggi dan stok yang terus menipis, harga jual lemon pun naik dengan drastis. Buah ini salah satu komoditas dengan harga jual yang fantastis.
Kala itu, lantaran gembar-gembor dari berbagai media, warga Amerika Serikat percaya bahwa lemon dapat dijadikan sebagai obat untuk virus mematikan tersebut. Meskipun banyak dokter justru menyatakan bahwa lemon tidak dapat sepenuhnya menghentikan penyebaran flu spanyol (bahkan tidak juga bisa langsung menyembuhkan flu biasa), namun penjualannya tetap saja mengagumkan.
Bagaimanapun, di balik penjualan lemon yang meningkat pesat saat pandemi berlangsung, menjalankan agrobisnisnya di AS tidaklah mudah, terutama di California. Bahkan setelah dipanen, banyak perjuangan harus dilakukan oleh para petani dalam mendistribusikan lemon ke pasaran.
ADVERTISEMENT
Para petani lemon awal abad ke-20 di AS, mereka yang kebanyakan adalah pemula, harus belajar menanam dan merawat kebun terlebih dahulu. Mereka juga seringkali mengalami gagal panen karena cuaca dingin ekstrem yang sering disebut Great Freeze. Sekalinya mereka berhasil panen dan mendapatkan banyak stok untuk dijual, ternyata permintaan konsumen tidaklah besar, bahkan cenderung menurun, mengakibatkan banyak stok sisa.
Produsen lemon di AS pada awal abad ke-20 | Wikimedia Commons
Oleh karena itulah, kedatangan flu Spanyol adalah petaka bagi banyak jiwa, tetapi lain sisi juga memberikan celah positif bagi para petani lemon. Segalanya berubah saat pandemi ini masuk ke AS, permintaan lemon semakin tinggi, mengakibatkan perusahaan harus memutar otak untuk selalu menyediakan stok dari produk mereka. Beragam produk olahan pun bermunculan dan laku di pasaran, seperti kue pie lemon, roti lemon, dan minuman lemon hangat.
ADVERTISEMENT
Pada Desember 1918, penyebaran penyakit flu spanyol di AS sudah mulai menurun. Meskipun begitu, penjualan lemon masih terus di titik teratas, dari posisi terbawah lemon naik ke puncak permanen di pasar Amerika.
Referensi: