Presisi Arsitektur Pumapunku yang Misterius

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2018 23:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teras Pumapunku yang dibuat ratusan tahun sebelum Masehi itu telah dirancang dengan teknik modern.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Pumapunku terletak di dekat Tiwanaku, Bolivia, dan merupakan bagian dari situs arkeologi Tiahuanacu. Asal mula kuil tersebut masih diperdebatkan, meski berdasarkan penelitian bahan bangunannya para arkeolog percaya bahwa itu mungkin telah dibentuk saat masa Kekaisaran Tiwanaku.
Sebagai salah satu periode peradaban terpenting sebelum Kekaisaran Inca, Tiwanaku berkembang antara 300-1000 tahun sebelum Masehi. Pada era tersebut mereka seharusnya masih mendirikan kuil secara tradisional. Tetapi, menariknya Pumapunku justru memiliki detail arsitektur yang modern.
Sampelnya dapat terlihat dari peninggalan teras Pumapunku yang menggabungkan blok-blok (batu pasir merah dan batu andesit) seberat puluhan ton. Presisi pemotongan blok batu sangat akurat, sehingga ketika digabungkan bahkan tak memberikan celah bagi ujung mata pisau.
Sebagian blok tersebut pula hampir menyamai hasil produksi mesin, seperti rancangan lego ukuran raksasa yang dapat ditempelkan dengan pas satu sama lain. Menakjubkan membayangkan proses pembuatannya, sebab rata-rata blok batu Pumapunku memiliki panjang 6 meter, lebar 5 meter, dan ketebalan 3 meter --akan sangat merepotkan bila hanya dibuat dengan tangan.
ADVERTISEMENT
Sementara peradaban lain di Yunani dan Mesir kuno mungkin telah menemukan teknik konstruksi yang sama hebatnya --pada periode yang sama, letak geografis Pumapunku terlalu jauh untuk mengadaptasi kemajuan dari benua berbeda.
Sumber: theguardian.com | unesco.org