Pria Ini Menaruh Kepalanya di Dalam Akselerator Partikel

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Februari 2020 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Sinar Partikel dalam Kecepatan Tinggi
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Sinar Partikel dalam Kecepatan Tinggi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anatoli Bugorski, seorang ilmuwan dari Rusia, pada tahun 13 Juli 1978 lalu secara tidak sengaja merasakan pengalaman terburuk dalam hidupnya. Ia menaruh kepalanya ke dalam akselerator partikel yang masih dalam keadaan hidup, dimana hal tersebut seharusnya sangat tidak boleh dilakukan.
ADVERTISEMENT
Semua bermula saat Ia bekerja di Institut Fisika Energi Tinggi di Protvino, dekat Serpukhov, Rusia menemukan sebuah masalah dalam mesin akselerator partikel di sana. Untuk mengecek masalah yang terjadi, Bugorski memasukkan kepalanya ke dalam mesin tersebut untuk melihat kira-kira apa yang bisa ia perbaiki.
Tanpa diketahui Bugorski, ternyata mesin tersebut masih menyala. Salahnya adalah, lampu petunjuk bahwa mesin tersebut masih menyala atau tidak, ternyata tidak berfungsi akibat kesalahan percobaan sebelumnya, dan belum diperbaiki. Itulah yang menyebabkan ketidaktahuan Bugorski bahwa ternyata mesin akselerator tersebut masih menyala.
Saat kepalanya dimasukkan, ternyata melewati berkas proton (proton beam) yang tak terlihat, sehingga mengakibatkan otaknya tersengat. Ia mengaku tidak merasakan sakit, namun ia melihat kilatan cahaya yang lebih terang dari seribu matahari.
Foto: Anatoli Bugorski, Ilmuwan Rusia yang Selamat Saat Partikel Akselerasi Menembus Kepalanya
Bugorski sebenarnya tahu bahwa ia telah menembus proton beam, tetapi ia tidak memberi tahu siapapun. Ia malah dengan tenang menyelesaikan pekerjaannya dan menulis apa yang ia alami tersebut di jurnalnya, lalu dengan sengaja menunggu gejala apa yang akan menimpanya.
ADVERTISEMENT
Pada malam harinya, ia merasakan sisi kiri wajahnya mulai membengkak sehingga ia tidak bisa tidur dan memutuskan untuk pergi ke dokter. Hasilnya, Bugorski dilarikan ke Moskow dan dirawat di klinik khusus yang menangani korban keracunan radiasi.
Banyak ilmuwan lain meneliti seberapa besar tingkat radiasi yang diterima oleh Bugorski dan mereka menyatakan bahwa Bugorski telah menerima radiasi setinggi 200.000 hingga 300.000 rad. Itu adalah angka yang sangat tinggi, dimana normalnya 400 hingga 1.000 rad cukup untuk membunuh seseorang.
Bugorski merupakan satu-satunya orang yang berhasil selamat dari tingkat radiasi yang sangat tinggi tersebut, karena memang sinar yang menembus kepalanya adalah sinar yang terfokus. Berbeda dengan nuklir Chernobyl atau Hiroshima, dimana korbannya akan bermandikan sinar gamma berenergi tinggi dari ujung kepala sampai kaki, sehingga potensi kematian memang jauh lebih besar.
ADVERTISEMENT
Sumber: curiosity.com | discovermagazine.com | amusingplanet.com
Sumber foto: pixabay.com