Pulau Goree dan Sejarah Kelam Perdagangan Budak

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
20 November 2018 1:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum dikirim ke Benua Amerika, para budak Afrika dikumpulkan di tempat ini.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Jika sekarang wisatawan berkunjung ke Pulau Goree, di lepas pantai Dakar, Senegal, lebih baik jangan mengharapkan suka cita suasana liburan. Kehidupan di sana sangat tenang, tak ada mobil, juga tidak terdapat bangunan megas khas modernitas. Jumlah penduduknya hanya sekitar 1.300 jiwa, menyebabkan kesan sepi yang lebih cocok untuk para peziarah ketimbang turis.
Di pulau yang luasnya hanya 18,2 hektare itu, kejahatan pun tak ada pada saat ini. Tetapi, lain cerita dengan kondisi masa lalunya di saat Pulau Goree masih berstatus House of Slaves.
Antara tahun 1536 sampai 1848, pulau tersebut sangat sibuk sebagai tempat perdagangan budak. Mereka lazimnya diambil oleh para penjajah dari berbagai tempat di Afrika dan dikirimkan secara meluas ke Benua Amerika.
ADVERTISEMENT
Konon, berdasarkan cerita lokal, pulau kecil itu menjadi penampungan sementara untuk jutaan budak Afrika. Sedangkan menurut pendapat para sejarawan, jumlahnya tak mencapai jutaan, sekitar 26.000 budak yang digiring ke sana dengan tidak lebih dari ratusan di antaranya yang kemudian dikirim ke Amerika per tahun.
Terlepas dari jumlahnya, status House of Slaves yang disematkan pada Pulau Goree telah terbukti faktanya. Istilah tersebut muncul tatkala kolonial Belanda membangun 28 rumah pada 1776, yang difungsikan guna menawan, memajang, dan menegosiasikan harga manusia yang akan dijual.
Di lantai dasar rumah, 15-20 budak laki-laki ditempatkan dalam setiap kurungan berukuran 2,6 meter persegi. Sementara sel untuk wanita tua dan anak-anak berada di lantai lainnya. Di sisi lain, gadis-gadis disimpan di tempat terpisah untuk dilihat langsung oleh para pembeli.
ADVERTISEMENT
Sekali sehari, mereka diberi makan dan diizinkan untuk pergi ke toilet. Kondisinya kesehatan mereka mengerikan dan berpenyakit, sedangkan perairan dalam yang mengelilingi Pulau Goree telah memupus harapan untuk kabur.
Sumber: britannica.com | bbc.co.uk