Pusat Kerajaan Maya Kuno Ditemukan Di Peternakan Sapi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Maret 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Piramida Kerajaan Maya
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Piramida Kerajaan Maya
ADVERTISEMENT
Bagaimana rasanya jika halaman belakang rumah Anda ternyata merupakan pusat kerajaan kuno? Kejadian tidak terduga ini pernah terjadi pada sebuah peternakan di Chiapas, Meksiko. Pada tahun 2014, seorang mahasiswa pascasarjana bernama Whittaker Schroder tanpa sengaja bertemu pria yang sedang menjual Karnitas (makanan tradisional Meksiko) di pinggir jalan. Pria itu mengatakan temannya, seorang peternak sapi telah menemukan sebuah tablet besar yang diyakini milik suku Maya. Setelah ditelusuri ternyata betul prasasti tablet itu menjadi bukti kuat tentang keberadaan Ibukota kerajaan Maya yang telah lama hilang.
ADVERTISEMENT
Ibukota kerajaan Maya Kuno memang sudah lama dicari oleh para peneliti, hampir 20 tahun ini pencarian mereka selalu gagal. Hingga kemudian penemuan prasasti yang berupa tablet berukuran 0,6 x 1,2 meter ini mampu memberikan petunjuk tentang Ibukota Maya kuno. Prasasti itu berkisah tentang mitos ular air, beberapa dewa tua yang tidak disebutkan namanya, dan kisah penguasa dinasti. Semua kisah yang terdapat disana berbalut mitos dan kenyataan. Di bagian bawah tablet terdapat sosok raja yang sedang menari berpakain dewa hujan Yopaat, membawa kapak di tangan kanannya dan senjata pertempuran (manopla atau gada) ditangan kirinya.
Setelah menunggu lima tahun proses negosiasi akhirnya para peneliti mendapat izin untuk menggali peternakan. Pada Juni 2018, tim peneliti internasional dari AS, Meksiko, dan Kanada mulai menggali peternakan yang kemudian dijuluki Lacanja Tzelta. Hasilnya mengungkapkan sebuah monumen Maya dan sisa-sisa piramida kuno, istana, dan bahkan sebuah lapangan bola dimana para pemain dapat memantulkan bola seberat 9 kilogram bolak-balik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perhitungan sisa-sisa Piramida di Lacanja Tzeltal, piramida itu berdiri di sepanjang ujung timur laut kota, memiliki tinggi sekitar 13,7 meter yang dikelilingi oleh beberapa bangunan dan diyakini digunakan oleh bangsawan elit untuk kegiatan keagamaan dan politik. Ditengah-tengahnya terdapat halaman sebesar 1,5 hektar yang dikenal sebagai Plaza Muk'ul Ton, atau Monuments Plaza. Tak hanya itu terdapat sebuah tangga yang mengarah dari alun-alun ke platform tempat anggota kerajaan mungkin dimakamkan.
Foto: Prasasti Peninggalan Kerajaan Maya
Kota kuno ini dianggap sebagai ibu kota Sak Tz'I yang memiliki arti anjing putih kerajaan. Sak Tz'I telah dihuni sekitar 750 SM dan diduduki selama lebih dari satu milenium. Berdasarkan penghitungan peneliti struktur bangunan di Lacanjá Tzeltal menghasilkan 120 struktur dan 56 monumen pahatan, meskipun ada banyak kemungkinan terdapat lebih dari pada itu. Sepetinya telah banyak dijarah oleh orang-orang untuk menjadi koleksi publik atau pribadi.
ADVERTISEMENT
Walaupun memiliki Ibu kota yang indah, kebanyakan masyarakat Maya, rakyat jelata cenderung tinggal di pedesaan tempat mereka menanam dan memanen tanaman serta membuat alat tembikar dan batu. Barulah Barang-barang itu kemudian dibawa ke pasar di kota untuk dijual dan diperdagangkan.
Para peneliti mencatat bahwa penemuan mereka ini dapat memajukan pemahaman modern tentang politik dan budaya Maya kuno. Mereka berencana untuk kembali meneliti lebih lanjut tentang situs Lacanja Tjelta akhir tahun ini untuk memetakan kota kuno menggunakan deteksi cahaya dan jarak (LIDAR), serta untuk menstabilkan bangunan dalam bahaya runtuh, mendokumentasikan patung tambahan, dan menjelajahi pasar secara lebih rinci.
ADVERTISEMENT
Sumber: heritagedaily.com | mirror.co.uk | iflscience.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org