Quarries of Light: Lubang Bekas Pertambangan dan Ruang Seni

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
15 Juni 2019 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Lukisan Pegunungan Alpilles karya Vincent van Gogh (commons.wikimedia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Lukisan Pegunungan Alpilles karya Vincent van Gogh (commons.wikimedia.org)
ADVERTISEMENT
Batu kapur kerap dipakai sebagai bahan utama pembangunan; di sisi lain, pertambangan batu kapur merupakan tempat penting karena menghasilkan banyak bahan bangunan.
ADVERTISEMENT
Namun, hal itu berlangsung setidaknya sebelum abad ke-20, atau lebih tepatnya sebelum baja ditemukan dan mengganti fungsi batu kapur sebagai bahan utama pembangunan. Hasilnya, banyak pertambangan batu kapur yang tutup karena harga batu kapur jatuh dan tidak lagi diminati.
Pertambangan batu kapur di Pegunungan Alpilles, Provinsi Les Baux, Prancis Selatan, meninggalkan lubang besar di tengah pengunungan sisa dari pertambangan batu kapur sebelum kemudian tempat tersebut tutup pada tahun 1930-an.
Lubang bekas pertambangan pada saat ini
Maka, untuk memanfaatkan kekosongan fungsi, pada tahun 1976, lubang besar tersebut kemudian diubah menjadi sebuah ruang artistik. Karya seni banyak ditempel di dinding-dinding batu kapur tersebut, menghidupkan nuansa ceria dengan bantuan pantulan cahaya yang menggunakan proyektor serta gambar-gambar animasi.
Bekas pertambangan batu kapur tersebut kemudian disebut Quarries of Light, yang didedikasikan untun seni dan musik. Tempat ini hadir sebagai ruang kesenian alternatif di wilayah Les Baux di Prancis Selatan.
ADVERTISEMENT
Sumber: amusingplanet.com | marvellous-provence.com | marseilleprovence.net