Relik Buddha di Afghanistan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
19 Juni 2018 5:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: Patung Buddha di Bamiyan sebelum dan sesudah diledakkan
ADVERTISEMENT
Ajaran Buddha dibawa ke Afghanistan pada abad pertama oleh Kekaisaran Kushan. Penguasa mereka yang paling terkenal, Kanishka Agung, adalah pelindung Agama Buddha; berkontribusi dalam penyebarannya ke India, Tiongkok, dan negara-negara Asia lainnya.
Sekitar abad ketiga dan keenam, patung-patung Buddha monumental diukir di tebing-tebing di wilayah Bamiyan. Sementara situs Buddha historis lainnya juga banyak dibuat di pemukiman kuno Mes Aynak.
Patut disayangkan, peperangan yang berlangsung lama di negara ini telah menghancurkan warisan sejarah tersebut. Terutama perbuatan dari kelompok Islam garis keras, seperti oleh Taliban pada 2001 yang meledakkan dua patung Buddha di Bamiyan.
Serta pada tahun 2007, pemerintah Afghanistan memberi hak kepada perusahaan pertambangan Tiongkok untuk mengeksploitasi tembaga di Mes Anyak. Di mana situs ini diperkirakan mengandung sekitar 12,5 juta ton tembaga senilai puluhan miliar dolar.
ADVERTISEMENT
Sebagian artefak memang telah diangkut ke Museum Nasional Afghanistan. Namun kurangnya ruang dan pendanaan untuk melestarikan cagar budaya, memaksa sebagian besar lainnya masih terlantar menunggu untuk diselamatkan.