Riwayat Rumah Terakhir di Pulau Holland

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
1 September 2019 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commns.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commns.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada sebuah pulau bernama Pulau Holland yang terletak di Selat Holland, Maryland, tepatnya di antara Pulai Bloodsworth dan Pulau Smith. Dulu, Pulau Holland berukuran lima kali satu setengah mil dan dihuni oleh nelayan serta peternak. Namun, air laut yang terus meninggi dari tahun ke tahun membuat pulau itu semakin tenggelam secara alami.
ADVERTISEMENT
Pulau Holland pertama kali dihuni manusia pada era 1600-an. Pada tahun 1850, para nelayan dan peternak berserta keluarganya mulai melakukan pembangunan hingga kemudian ada 360 penduduk, 70 rumah, sejumlah toko, kantor pos, dan sekolah di sana.
Pada 1920, erosi dari angin dan gelombang laut menerpa Pulau Holland yang daratannya terdiri dari tanah liat, bukan batu, sehingga menjadi rentan. Penduduk pernah mencoba membangun dinding di sepanjang pantai dengan batu yang didatangkan dari tempat lain untuk mencegah erosi, namun upaya ini gagal. Penduduk akhirnya terpaksa pergi meninggalkan Pulau Holland menuju tempat lain.
Tenggelamnya Pulai Holland membuat pulau itu hanya menyisakan secuil tanah. Uniknya, di atas secuil itu berdiri sebuah rumah yang masih berdiri hingga saat ini. Rumah itu diberi oleh seorang pendeta bernama Stephen White yang juga pernah tinggal di Pulai Holland dengan harga 70 ribu dolar dan mencoba melestarikannya melalui yayasan bernama Holland Island Preservation Foundation.
ADVERTISEMENT
Selama 15 tahun, White menghabiskan uang hampir sebesar 150 ribu dolat untuk menyelamatkan rumah terakhir Pulau Holland dengan membangun garis pantai buatan menggunakan kantong pasir, kayu, hingga kapal tua. Sayang, upayanya gagal dan rumah terakhir di Pulau Holland ambruk pada tahun 2010.
Dua tahun berselang, Pulau Holland habis terkikis, meninggalkan sisa-sisa kota yang tersimpan di bawah laut tanpa bisa dilihat dari permukaan air.
Sumber: atlasobscura.com | amusingplanet.com