Robot Penyampai Ceramah Agama di Jepang

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
8 September 2019 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Jepang lekat dengan teknologi serbacanggih yang mengisi setiap sisi kehidupan masyarakatnya. Kini, robot pun hadir dalam kehidupan keagamaan di Jepang. Bahkan, sebuah robot difungsikan sebagai pemberi ceramah agama di kuil Buddha bernama Kuil Kodai-ji di Kyoto.
ADVERTISEMENT
Robot humanoid tersebut berbentuk seperti manusia dengan wajah, tangan, serta bahu silikon yang bisa bergerak ke berbagai arah. Bagian matanya pun dapat berkedip layaknya manusia sungguhan. Saat diaktifkan, robot akan memberi ceramah agama melalui para pengunjung Kuil Kodai-ji melalui kemampuannya untuk merekam dan membaca naskah-naskah Buddha.
Foto: Robot humanoid yang dapat menyampaikan ceramah agama
Penampilan robot dibuat mirip Kannon, dewa pengampun yang ada dalam kepercayaan Buddhis. Disertakan pula layar yang menampilkan terjemahan teks kitab suci dalam bahasa Inggris dan Mandarin untuk para turis.
Meski tak biasa, robot penceramah ini ternyata disambut baik oleh biksu di Kuil Kodai-ji. Digunakannya robot dalam kegiatan keagamaan Buddha dianggap sebagai sesuatu yang positif tidak perlu dipersoalkan. "Robot ini tidak akan pernah mati, itu hanya akan terus memperbarui dirinya dan berkembang," ujar kepala biksu, Tensho Goto, kepada AFP. "Itulah keindahan robot. Ia bisa menyimpan pengetahuan selamanya dan tanpa batas."
ADVERTISEMENT
"Jelas sebuah mesin tidak memiliki tidak memiliki jiwa. Tetapi keyakinan Buddis bukan tentang percaya kepada tuhan. Ini tentang mengikuti jalan Buddha, jadi tidak masalah apakah itu diwakili oleh mesin, besi, atau pohon," pungkas Goto.
Goto juga berharap robot akan menjadi daya tarik bagi anak-anak muda untuk datang ke kuil.
Butuh uang cukup besar untuk mengembangkan robot penceramah ini. Setidaknya uang hampir satu juta dolar telah digelontorkan untuk membuat robot melalui proyek yang dilakukan oleh pihak kuil dan Hiroshi Ishiguro, seorang profesor robotika dari Osaka University.
Bukan kali ini saja Jepang menciptakan robot untuk keperluan keagamaan. Sejak 2017, robot bernama Pepper telah dirancang untuk membaca teks-teks kitab suci, melantunkan doa, dan memukul genderang dalam ritual pemakaman.
ADVERTISEMENT
Meski disambut baik oleh kalangan biksu, bagi pengunjung kehadiran robot di kuil tidak selalu juga ditanggapi baik, utamanya bagi pengunjung dari luar Jepang. Sementara masyarakat Jepang memberi tanggapan positif, sebagian pengunjung dari negeri-negeri barat justru menyandingkannya dengan monster Frankestein.
sumber foxnews.com | livescience.com