Romantisme Yordania untuk Diktator Saddam Hussein

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saddam Hussein | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Saddam Hussein | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Foto Saddam Hussein tergantung dari kaca spion Mustafa Khalid, seorang pengemudi taksi di Kota Amman, Ibukota Jordania. Di sisi lain potret wajah diktator itu menampilkan mendiang Raja Hussein dari Yordania. Saat Khalid berkendara melalui jalan-jalan kota yang padat, kedua wajah itu tampak selaras. Muncul secara bergantian.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, gambar lain Saddam muncul, kali ini pada stiker di bumper mobil lainnya. Khalid, seorang warga Palestina-Yordania berusia 27 tahun, berucap dengan semangat: "Lihat, ada satu lagi!" Matanya menunjukkan kerutan saat dia tersenyum. Ketika ditanya tentang popularitas mantan diktator itu, Khalid mengatakan bahwa ada dua sisi dalam setiap cerita.
Tujuh belas tahun setelah Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak untuk kedua kalinya, dan 14 tahun sejak Saddam dieksekusi mati, wajahnya dapat terlihat di berbagai sudut kota, mulai dari poster hingga kartu remi dan jam tangan, di Yordania.
Pada tahun 2010, sebuah kota di Yordania hampir memicu perselisihan diplomatik dengan Kuwait setelah mencoba menamai jalan atas nama Saddam (mereka kemudian membatalkan keputusan tersebut dan meminta penduduk setempat untuk menamai putra mereka Saddam). Pada tahun 2019, penggemar sepak bola Yordania menjadi berita utama, ketika mereka meneriakkan nama diktator pada pertandingan antara Yordania dan Kuwait.
Peta Irak (hijau) dan Yordania (kuning) | Wikimedia Commons
Yordania adalah negara yang secara politik moderat dan sekutu penting untuk AS. Sebagian besar warga Yordania memandang AS dengan baik. Banyak keluarga, terutama keturunan Palestina, memiliki kerabat yang tinggal di AS. Dengan pemikiran ini, popularitas Saddam Hussein yang berkelanjutan mungkin akan mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Hala Al-Shwayat, seorang jurnalis berusia 23 tahun, mengatakan: kepribadian Saddam meyakinkan banyak orang Yordania bahwa dialah satu-satunya sosok yang mewakili mereka di wilayah tersebut.
“Beberapa orang yang bersekolah dengan saya untuk mendapatkan gelar master memandangnya seperti pahlawan,” kata Al-Shwayat. Pada Idul Adha tahun itu, saat hukuman Saddam dijatuhkan, suasana di sekitar rumahnya sangat suram.
Popularitas Saddam di Yordania telah berlangsung selama beberapa dekade. Menurut analis Irak, Mohammed Al-Waeli, Saddam berusaha untuk merangkul mereka yang tidak harus mengalami rezimnya secara langsung. “Dia memiliki agenda propaganda yang sangat kuat,” kata Al-Waeli. “Dia sebenarnya berjejaring dengan jurnalis Arab, aktor Arab, dan selebriti.”
Kegiatan internasional Saddam dimulai pada 1979, ketika dia pertama kali merebut kekuasaan di Irak dan mencari sekutu yang dapat memberinya legitimasi. Dia menawarkan minyak murah, pendidikan, dan pekerjaan, ke Yordania yang bermayoritas Sunni. Pemerintah Yordania, yang sangat membutuhkan sumber daya energi dan tertekan oleh masuknya pengungsi Palestina, mendapat banyak keuntungan dari hubungan dekat dengan Irak. Pada 2003, anggota keluarga Saddam bahkan diterima mengungsi ke Yordania.
ADVERTISEMENT
Meskipun rezim kediktatoran Saddam Hussein banyak merugikan orang banyak, terutama warga Irak, namun rakyat Yordania banyak yang menganggapnya sebagai sosok pahlawan. Semua itu atas jasa yang telah dia lakukan pada masa lampau.
Referensi: