Rumah Lukis Ndebele dan Komunikasi Simbol Rahasia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
19 November 2018 3:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lukisan rumah menegaskan perempuan yang hidup di dalamnya adalah istri dan ibu yang baik.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Di masa lalu, orang-orang Ndebele dikenal sebagai prajurit tangguh yang sering menundukkan suku-suku lebih kecil di Afrika Selatan. Setelah menguasai suatu wilayah, gaya hidup dari suku yang dikalahkan kemudian akan diasmilasi sehingga jumlah populasi Ndebele semakin banyak dan budaya mereka kian kaya.
Sekitar abad ke-16 dan ke-17, karena persaingan kekuatan antara keluarga, kesatuan Ndebele terpecah dan menyebabkan perpisahan. Beberapa kelompoknya pergi jauh hingga ke Zimbabwe, sementara dua kelompok terbesar (Manala dan Ndzundza) memilih untuk menetap di Afrika Selatan.
Dua kelompok terakhir itulah yang kemudian mengembangkan skema lukisan rumah abstrak yang bertahan hingga kini. Meskipun indah, namun karya seni tersebut dipercaya telah terlahir dari sejarah yang pilu.
Disebutkan dalam buku Migrant Kingdom: Mzilikazi's Ndebele in South Africa yang ditulis oleh R. Kent Rasmussen (1978) dan Mzilikazi of the Ndebele karya Kent Rasmussen (1977), Suku Ndebeles menderita kekalahan mengerikan dalam perang melawan pemukim keturunan Belanda, Bangsa Boer, pada pertangahan abad ke-19. Mereka dijajah dan terpaksa menuruti kehidupan yang tertindas.
ADVERTISEMENT
Guna berkomunikasi secara rahasia, orang-orang Ndebele pun mulai memanfaatkan simbol-simbol eksresif pada dinding rumah mereka. Bangsa Boer tidak mengerti arti dari lukisan tersebut, hanya memandangnya sebagai seni budaya yang tak dianggap berbahaya.
Lazimnya ialah para perempuan yang bertindak sebagai pelukis. Desain kreatif itu menjadi ekspresi perlawanan hingga akhirnya Suku Ndebele terlepas dari penguasaan dan pengawasan Bangsa Boer.
Nian telah hidup bebas, tradisi melukis masih terus diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya, terutama diajarkan kepada keturunan perempuan. Sebab dalam tradisi Ndebele, rumah yang dilukis menegaskan perempuan yang hidup di dalamnya adalah istri dan ibu yang baik.
Sumber: www.britannica.com | sahistory.org.za