Rumah Mewah William Clark yang Dibenci Warga New York

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
19 Desember 2018 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: Wikimedia Commons
Sebelum berbicara soal rumah termewah William Clark, mari menilik kepribadian pemiliknya terlebih dahulu. Tentang seorang pria yang menurut penulis ternama Mark Twain ialah 'manusia busuk' dan 'aib bagi bangsa Amerika'.
ADVERTISEMENT
Clark pernah ketahuan mencoba menyuap pemerintah demi memuluskan jalannya menjabat posisi senat di Amerika Serikat (AS). Dia, beserta skandalnya itu, telah memaksa negara untuk mengubah konstitusi, sehingga semua senator di AS kemudian dipilih langsung oleh rakyat dan tak lagi ditunjuk oleh legislator. Sekali lagi diungkapkan Twain, Clark adalah 'makhluk paling menjijikkan yang pernah diproduksi oleh republik ini'.
Namun, terlepas dari skandalnya itu, patut diakui bahwa Clark memang pekerja keras nan cerdas. Dia meraih kesuksesan dalam setiap profesi yang dijalani, termasuk bisnis penambangan tembaga, konstruktor kereta api, petani, seorang guru, tentara, pemotong kayu, peternak, pengusaha toko kelontong, bankir, taipan real estate, dan pengembang industri gula.
Tampak dalam rumah megah William Clark (Foto: Wikimedia)
Begitu pula dengan rumah megah yang dia bangun pada 1897. Kritik yang ditujukan terhadap bangunan ini sebetulnya telah terpisah dari kecacatan moral sang pemilik. Di luar peninjauan terhadap kepribadian Clark, rumah yang dia buat memiliki kecacatannya tersendiri.
ADVERTISEMENT
Rumah itu berdiri dengan memiliki 121 kamar (termasuk 25 kamar tamu dengan pemandian terpisah dan 35 kamar pelayan) dan sebuah perpustakaan berdesain gothic yang panjangnya 27 meter. Semua kamarnya dihiasi dengan permadani mewah, ukiran memesona, dan karya seni abad pertengahan.
Butuh waktu empat belas tahun untuk merampungkan pembangunannya; ketika selesai pada tahun 1911 menjadi salah satu yang terbesar di Kota New York. Konon, saking besar ukurannya, rumah Clark terlihat dari setiap sudut di Central Park.
Sayangnya bagi penduduk New York, hampir tidak hadir kesan positif akan eksistensi rumah Clark yang menghabiskan biaya pembangunan USD 7 juta (setara USD 180 juta untuk zaman sekarang). New York Times menyebutnya tak lebih dari 'tumpukan granit' dan para arsitek membenci dekorasi ruangannya yang--dipenuhi dengan hiasan ala Prancis--dianggap sudah ketinggalan zaman.
ADVERTISEMENT
Untuk sebuah konstruksi paling fenomenal, rumah itu jua tak memiliki umur panjang. Setelah Clark meninggal pada 1925, keluarga memutuskan untuk menjualnya seharga USD 3 juta; pemilik baru menghancurkannya dua tahun kemudian.
Sumber: nytimes.com | nbcnews.com