Satu Dekade Kematian Joker

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
22 Januari 2018 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika Heath Ledger meninggal pada 22 Januari 2008, dia turut membawa "roh" Joker ke dalam kubur.
Foto: walldevil.com
ADVERTISEMENT
Sial, bagi pemeran Joker pasca Ledger. Gara-gara dia, para aktor kudu melewati --setidaknya menyamai-- kualitas Ledger jika ingin memesona penonton. Khususnya bila hendak bikin penggemar Batman terkagum-kagum.
Film superhero dikenal sulit merengkuh prestasi, masuk nominasi Oscar atau Golden Globe Award saja toh sudah syukur. Entah apa penyebab pastinya, tapi salah satu kemungkinannya karena jalan cerita yang selalu banal.
Tetapi Ledger, atas peran Joker di The Dark Knight (2008), menjadi aktor pertama yang memenangkan Piala Oscar (peran pendukung terbaik) lewat film superhero. Dia satu-satunya, yang sanggup mengangkat citra Joker ke level tertinggi.
Apa yang dicapai Ledger luar biasa untuk karirnya, dia patut berterima kasih kepada sutradara Christopher Nolan yang sukses menghidupkan trilogi Batman. Namun kemudian, pencapaian Ledger pula menjadi kontrol stigma bagi aktor lainnya.
ADVERTISEMENT
"Andai saja Joker hanya pernah diperankan oleh Heath, mungkin saya akan merasa sangat tak pantas," kata Jared Leto, pemeran Joker dalam Suicide Squad (2016), dilansir The Independent. Memang cuma itu dalih terbaik Leto agar tak sampai minder.
Para pemeran Joker setelah Ledger hanya dapat berlindung di balik bayang-bayang Cesar Romero dan Jack Nicholson (dua pemeran Joker pada tahun 1966 dan 1989), tanpa perlu memaksakan diri untuk dibandingkan dengan Ledger.
Piala Oscar yang Ledger raih adalah standar, tentang bagaimana joker mesti diperankan. Semenjak pria 28 tahun tersebut meninggal akibat overdosis, Joker tak sekadar momok dalam lakon antagonisnya untuk Batman.