Sejarah Cokelat, Makanan Dewa dan Impor Termahal untuk Keluarga Raja

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
6 Maret 2021 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cokelat awalnya dianggap makanan para dewa | Foto oleh AlexanderStein di Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Cokelat awalnya dianggap makanan para dewa | Foto oleh AlexanderStein di Pixabay
ADVERTISEMENT
Hubungan antara manusia dan cokelat telah terjalin selama lebih dari lima ribu tahun yang lalu. Diproduksi dari biji pohon kakao tropis, yang berasal dari hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan, cokelat sejak lama dianggap sebagai “makanan para dewa”. Kemudian ia beralih menjadi makanan sehari-hari yang dikonsumsi orang-orang kaya.
ADVERTISEMENT
Para arkeolog telah menemukan jejak paling awal dari cokelat pertama di dunia, yang diduga pertama kali digunakan oleh budaya Mayo-Chinchipe kuno, sekitar 5.300 tahun yang lalu di wilayah Amazon. Pada saat itu, cokelat memainkan peran politik, spiritual, dan ekonomi, yang penting dalam peradaban Mesoamerika kuno. Banyak dari mereka percaya cokelat sebagai hadiah dari dewa; dan sering digunakan untuk upacara sakral dan persembahan pemakaman.
Ketika orang-orang dari Kekaisaran Aztec menyebar ke seluruh Mesoamerika pada tahun 1400-an, mereka juga mulai menghargai cokelat. Karena mereka tidak dapat menanamnya di dataran tinggi yang kering di Meksiko tengah, mereka pun berdagang dengan suku Maya untuk biji-bijinya. Mereka bahkan menggunakannya sebagai mata uang.
Cokelat kemudian tiba di Eropa sekitar tahun 1500-an, dibawa oleh para biarawan Spanyol dan penjajah yang telah melakukan perjalanan ke Benua Amerika. Cokelat tetap menjadi simbol kemewahan, kekayaan, dan kekuasaan yang tinggi. Cokelat juga menjadi barang impor termahal yang sering diminum oleh bibir-bibir kerajaan; dan hanya terjangkau oleh orang-orang elit di Spanyol saja.
Produksi Cokelat di Pabrik Cokelat MacRobertson, Australia pada Tahun 1940-an | Foto oleh State Library Victoria Collections di Flickr.
Popularitas cokelat akhirnya menyebar dengan cepat ke beberapa wilayah Eropa lainnya, di mana para bangsawan mengonsumsinya sebagai ramuan ajaib yang bermanfaat bagi kesehatan. Saking banyaknya permintaan atas cokelat, banyak negara-negara Eropa yang mendirikan perkebunan kolonial di wilayah ekuator di seluruh dunia untuk menanam cokelat dan gula. Ketika stok pekerja asli orang Eropa habis, mereka juga mengambil banyak budak Afrika untuk bekerja di perkebunan dan mempertahankan produksi cokelat.
ADVERTISEMENT
Maju ke tahun 1847, perusahaan cokelat asal Inggris, JS Fry & Sons menciptakan batang cokelat pertama yang dapat dimakan secara langsung, juga termasuk beberapa produksi baru lainnya, seperti cokelat dalam bentuk bubuk, dan cokelat dengan campuran gula.
Pesaingnya, Cadbury bersaudara, yang dianggap sebagai pelopor kotak cokelat di Hari Valentine dan Cokelat Telur Paskah, ternyata segera memproduksi hal yang serupa. Pada tahun 1854, Cadbury telah memperoleh surah perintah dari kerajaan sebagai pemasok cokelat khusus untuk Ratu Victoria.
Sementara di Swiss, produksi cokelat mengambil salah satu lompatan besar. Tahun 1870-an, pembuat cokelat dari Swiss bernama Daniel Peter menggunakan susu bubuk, untuk memproduksi batang cokelat dengan campuran susu pertama di dunia, dan ia pun membentuk perusahaan Nestlé. Di Amerika Serikat, Milton Hershey memelopori produksi cokelat susu setelah menjual perusahaan permen karamelnya seharga satu juta USD dan ikut memproduksi cokelat susu batangan di AS pada tahun 1900.
ADVERTISEMENT
Sejak kemunculannya pertama kali pada sekitar lebih dari 5.000 tahun yang lalu, cokelat telah menjadi sebuah bisnis yang besar. Menurut statistik dari Statista, penjualan eceran cokelat di seluruh dunia pada tahun 2016 saja sudah mencapai hampir 100 miliar USD, di mana 25 miliarnya berada di Amerika Serikat. Cokelat yang awalnya berasal dari Benua Amerika, budidayanya kini telah beralih ke Afrika yang telah menjadi sumber terbesar — menghasilkan lebih dari dua pertiga produksi cokelat di seluruh dunia. [*]