Selain Negeri Bir, Jerman juga Surganya Sosis

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
23 November 2020 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kedekatan rakyat Jerman dengan bir memang sudah sulit untuk dipisahkan. Lebih dari sekadar tradisi, kebiasaan historis ini telah menjadi identitas yang diterima secara suka cita. Mereka pun rutin melangsungkan Oktoberfest, dengan bir merupakan pusat perhatian utama dalam festival ini.
ADVERTISEMENT
Tetapi, kecintaan mereka bukan hanya terhadap bir. Sebagai menu hidangan utama, atau setidaknya sebagai kudapan kegemaran, orang Jerman juga suka menyajikan sosis. Selayaknya bir, Jerman pun punya hubungan sejarah yang kuat dengan sosis; dan dua menu di bawah ini ialah buktinya.

Tempat kemunculan currywurst

Gambar oleh RitaE dari Pixabay
Jerman, sejak abad ke-19 ternyata, telah menyandang gelar sebagai negara pembuat sosis terenak. Setidaknya Jerman kini telah memiliki 1500 jenis sosis; dengan currywurst merupakan menu sosis terfavorit di kalangan pelancong maupun masyarakat setempat.
Currywurst umumnya disajikan dengan kentang goreng atau keripik, saus tomat, dan taburan bubuk kari. Demi merayakan makanan terenak ini, masyarakat Jerman pun sering mengadakan festival currywurst. Tercatat, festival terakhirnya digelar pada 4 September 2019. Hari pelaksanaan festival ini disesuaikan dengan sejarah awal kemunculan currywurst.
ADVERTISEMENT
Setelah Perang Dunia II, Distrik Charlottenburg, Berlin, berada di bawah kendali Inggris. Pada periode ini, tentara Sekutu memperkenalkan makanan dan kebiasaan makan baru ke Jerman, seperti orang Amerika yang terbiasa makan saus tomat dengan steak, kemudian disesuaikan menjadi makan sosis dengan saus tomat.
Sementara bubuk kari pun dibawa oleh tentara Inggris ke Jerman. Di kedai Herta Heuwer, di Distrik Charlottenburg itu, mereka sering iseng-iseng memberi taburan bubuk kari pada sajian sosis dengan saus tomat. Sang pemilik kedai melihatnya sebagai percobaan yang menarik, ia ikut-ikutan melakukannya, tetapi mengolahnya secara lebih serius, dan terciptalah currywurst.

Pencipta nenek moyang hot dog

Frankfurter dengan salad kentang | Wikimedia Commons
Berbeda dengan currywurst, frankfurter ialah menu makanan yang kerap disebut-sebut sebagai asal muasal dari hot dog. Frankfurter menggunakan daging babi untuk bahan utama pembuatan jenis sosis dan biasanya di balut dalam selubung usus domba.
ADVERTISEMENT
Menu ini juga sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Tetapi, untuk di Indonesia, menu Frankfurter sering menggunakan daging sapi sebagai pengganti.
Di Jerman, kedua menu sosis itu begitu sering mengisi meja makan, baik di rumah atau restoran. Sebagaimana dengan bir, tampaknya amat sulit untuk memutuskan kecintaan orang Jerman terhadap sosis.
Rujukan: