Sensus Penduduk Terkacau di Uni Soviet

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
2 April 2020 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Gambar: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Uni Soviet menggelar sensus penduduk singkat mereka pada tahun 1937, sekitar 15 tahun setelah negara tersebut berdiri. Sang pemimpin negara, Joseph Stalin berharap agar sensus menghasilkan data yang menggembirakan. Ia membayangkan data yang terkumpul dapat menggambarkan penduduk Uni Soviet yang produktif, sehat, bahagia, dan melangkah maju.
ADVERTISEMENT
Sensus ini adalah sensus yang digelar secara sangat singkat, yaitu hanya satu hari dengan melibatkan hampir satu juta enumerator yang disebar di seluruh pelosok negeri. Uni Soviet tak mau melakukan sensus selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun seperti sebelunya karena data yang dihasilkan menjadi tidak akurat akibat perubahan yang terjadi di masyarakat dalam kurun waktu tersebut.
Sayangnya, sensus tahun 1937 ternyata tak seperti yang diharapkan. Berbagai masalah muncul bahkan saat pengumpulan data berlangsung. Sejumlah petugas menjadi sasaran kemarahan masyarakat yang tidak puas dengan pemerintah. Bahkan ada petugas yang dipukul sampai ditikam.
Hasil sensus pun tidak selaras dengan yang diidamkan Stalin. Data mengungkap bahwa pertumbuhan jumlah penduduk tergolong kecil akibat banyaknya kematian akibat bencana kelaparan pada 1932 hinga 1934, perang, serta penghilangan orang yang punya paham politik berbeda dengan Stalin.
ADVERTISEMENT
Gambar: poster sensus Uni Soviet 1937 | commons.wikimedia.org
Selain petumbuhan penduduk, hal lain yang mengecewakan Stalin adalah fakta bahwa lebih dari 50 persen penduduk mengaku sebagai orang yang religius. Padahal, ia berharap ada lebih banyak orang yang tidak beragama setelah menjalankan persekusi bernuansa antiagama selama satu dekade.
Stalin kemudian melakukan langkah ekstrim sebagai respons atas hasil sensus penduduk negerinya. Ia mengklaim direktur sensus telah melakukan penyelewengan secara statistik. Buntutnya, para petugas statistik dari berbagai daerah akhirnya ditangkap olehnya.
Sumber: researchgate.net | amusingplanet.com | cambridge.org