Sistem Drainase Pompeii Kuno Berhasil Dipulihkan dan Masih Berfungsi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
16 Februari 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Kota Pompeii yang Makmur dengan Gunung Vesuvius di Belakangnya
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Kota Pompeii yang Makmur dengan Gunung Vesuvius di Belakangnya
ADVERTISEMENT
Pompeii, sebuah kota kuno yang ada pada saat masa Romawi kuno yang mungkin tidak akan terlupakan dari sejarah. Kota yang terkenal makmur ini hancur setelah meletusnya Gunung Vesuvius pada abad ke-1 Masehi, di mana abu vulkanik dan gas berbahaya menyelimuti penduduk setempat dan membunuh hampir semua orang yang hidup di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Jauh di bawah tanah yang luas di kota Pompeii ini, memiliki sistem jaringan drainase air yang sangat membantu untuk memberikan bantuan kepada kota selama terjadinya badai hujan, dengan mengumpulkan air hujan berlebih, dan mengalirkannya ke lautan. Sekarang, sebuah eksplorasi baru ke dalam perut kota telah menghasilkan sistem drainase yang telah berhasil dipulihkan dan kembali berfungsi setelah ribuan tahun mati.
Sejak 2018 lalu, para speleologis yang bekerja sama dengan Taman Arkeologi Pompeii telah menjelajahi lorong bawah tanah sepanjang 457 meter (1.500 kaki) dalam upaya untuk mempelajari sistem drainase air di kota tersebut. Terowongan dan kanal yang bercabang dari sepasang waduk yang terletak di bawah pusat kota diyakini telah dibangun selama tiga fase, yakni fase Helenistik (awal abad ke-3 SM), fase akhir zaman Republik (abad ke-1 SM), dan fase zaman Augustan dan Imperial (tepat sebelum akhir kota di tahun 79 Masehi).
Foto: Kota Pompeii di Masa Sekarang
Para ahli tetap mempertahankan sistem yang ada dan hanya membersihkan bekas kotoran yang telah tersimpan lama di dalam terowongan guna untuk mengembalikan fungsionalitas ke sistem. Mereka juga mengidentifikasi potensi masalah dan membutuhkan solusi untuk menjaga agar pipa-pipa drainase dapat berfungsi dengan normal kembali.
ADVERTISEMENT
Intinya, pekerjaan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang situs ini, di mana pentingnya untuk menjaga keaslian yang ada. Penemuan ini juga menujukkan bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang kota kuno.
Fase pertama proyek ini selesai pada akhir Januari lalu. Selanjutnya, para ahli akan bekerja ke arah repurposing kanal dan waduk untuk mengalirkan air ke lautan.
Sumber: time24.news | dailymail.co.uk | iflscience.com
Sumber foto: flickr.com