Tanah Boho Kaya Akan Bakteri "Ajaib" Berkat Faktor Geologis

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
21 Juni 2020 6:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Lanskap dataran tinggi Boho | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Lanskap dataran tinggi Boho | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Di dataran tinggi Boho, di West Fermanagh Scarplands, Irlandia Utara, ada kepercayaan lama yang menyatakan bahwa tanah dari halaman gereja lokal memiliki kekuatan penyembuhan yang ajaib. Tanah ini berada di atas kuburan Pendeta James McGirr, yang meninggal pada tahun 1815. Kabarnya, tanah tersebut bisa menyembuhkan beragam penyakit, baik yang berkaitan dengan radang, luka, dan apa pun, bagi siapa saja yang sudi menaruhnya dalam kantong kain di bawah bantal ketika tidur.
ADVERTISEMENT
Fenomena massal itu sudah pasti menimbulkan kontroversi. Akan tetapi, pada tahun 2018, Gerry Quinn dan rekan-rekannya di Swansea University Medical School mendapatkan fakta sains yang mengejutkan terkait tanah Boho. Setelah mereka mengumpulkan sampel tanah dari halaman gereja, hasil uji lab membuktikan bahwa penyembuhan ajaib yang kerap dialami jemaat bukanlah akibat sentuhan gaib, tetapi berkat organisme mikroskopis kecil yang hampir tidak dapat dilihat.
Lebih tepatnya, keajaiban itu ditimbulkan oleh strain Streptomyces, yaitu bakteri yang bisa memproduksi antibiotik dalam jumlah banyak. Streptomyces menghasilkan zat unik dari bahan kimia yang bisa menghambat atau membunuh bakteri lain. Strain khusus diketahui sanggup membunuh beberapa patogen penyakit yang telah menjadi kebal terhadap antibiotik konvensional.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan geologis, Tanah Boho telah diendapkan selama Periode Pleistosen Akhir di atas batuan kapur. Walhasil, Boho memiliki karakter tanah yang sangat basa dan cocok sebagai lingkungan sumber bakteri antibiotik. Dengan patogen baru menjadi semakin kebal terhadap obat-obatan konvensional, kondisi serupa tahan Boho, seperti gurun, ventilasi termal, dan lingkungan alkali, ialah tempat-tempat yang saat ini menjadi fokus para ahli mikrobiologi untuk menemukan varietas bakteri eksotis, yang diharapkan bisa menghasilkan antibiotik lebih kuat.
"Alasan Streptomyces menghasilkan antibiotik adalah karena, tidak seperti kebanyakan bakteri, mereka ialah nonmotil," diterangkan oleh Paul Dyson, seorang ahli mikrobiologi molekuler. Hal itu berarti Streptomyces tidak bisa bergerak sesuai kehendaknya, hanya bergerak oleh dorongan eksternal, atau tinggal di satu tempat untuk jangka waktu sangat lama. "Mereka adalah organisme menetap. Dan untuk mempertahankan lingkungan mikro mereka, mereka memproduksi antibiotik untuk membunuh semua organisme pesaing di sekitarnya."
Foto: Gereja lokal di Boho | Wikimedia Commons
Lebih hebatnya lagi ialah fakta bahwa tanah di halaman gereja lokal Boho tidak hanya mengandung satu galur bakteri, tetapi delapan strain Streptomyces. Masing-masing strain yang berbeda ini bahkan memproduksi sepuluh hingga dua puluh antibiotik yang berbeda pula.
ADVERTISEMENT
"Jadi, ini memberi kita sesuatu di suatu wilayah yang kemungkinan mengandung seratus antibiotik berbeda, dan apa yang perlu kita lakukan adalah mengidentifikasi antibiotik ini dan kemudian melakukan uji klinis," pungkas Quinn.
Referensi: