Tepat Sebelum Pandemi Covid-19, Jeff Bezos Jual Saham Amazon USD 3,4 Miliar

Foto: commons.wikimedia.org

Jutaan orang di seluruh dunia telah kehilangan pekerjaan mereka akibat pandemi Covid-19. Sementara triliunan dolar juga telah hangus dari nilai pasar saham.

Akan tetapi, tidak semua orang mengalami kerugian. Jeff Bezos, orang terkaya sedunia, justru mendapatkan total keuntungan USD 5,5 miliar pada periode ekonomi yang sedang sulit ini.

Kekayaan sahamnya, yang kebanyakan berada pada saham Amazon, telah naik sebesar USD 3,9 miliar pada Kamis lalu menjadi USD 120 miliar. Jumlah uang yang cukup untuk membeli 188.000 batang emas standar, bahkan jika harga emas melonjak sekalipun.

Di saat yang tepat, Bezos telah menyelamatkan diri dari kerugian besar dengan menjual 3% saham Amazon-nya pada minggu pertama Februari senilai USD 3,4 miliar. Tepat sebelum krisis ekonomi ditimbulkan oleh pandemi coronavirus dan sebelum jatuhnya pasar saham. Saat ini, harga saham amazon sekitar USD 1.920, telah turun dari harga puncaknya USD 2.170 pada Februari.

Bezos, yang saat ini berusia 56 tahun, kemudian turut merasakan dampak positif dari reli pasar saham terbaik selama tiga hari pada minggu ini. Kabarnya, ini adalah reli terbaik sejak tahun 1933, telah menolong harga saham Amazon dan memulihkan hampir semua kerugiannya pada bulan ini. Bezos pun masih memiliki sekitar 12% saham Amazon.

Tidak diketahui pasti bagaimana Bezos bisa bertindak sangat tepat dengan menjual sahamnya. Entah berkat insting atau dia bertindak atas informasi non-publik tentang dampak buruk yang akan disebabkan pandemi. Pilihan waktunya hampir sempurna. Penjualan saham itu pun jauh lebih besar daripada yang pernah dilakukan Bezos pada bulan-bulan sebelumnya. Menurut analisis Wall Street Journal, Stok yang dijualnya pada Februari lalu bahkan sebanding dengan saham yang dia jual selama 12 bulan sebelumnya.

Dikutip dari The Guardian, selain Bezos, para eksekutif AS secara keseluruhan telah menjual sekitar USD 9,2 miliar saham perusahaan yang mereka jalankan dalam lima minggu sebelum dimulainya kekalahan pasar saham. Mereka menjualnya sebelum harga saham jatuh 30% di pasaran dan berhasil menyelamatkan mereka dari kerugian sebesar USD 1,9 miliar.