The Simpsons dan Ramalan Hebohnya

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
23 Maret 2019 9:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Selain sebagai sebuah hiburan, The Simpsons, kartun komedi yang fenomenal, juga begitu mengejutkan akan "sisi magisnya". Bahwa The Simpsons: banyak memberikan ramalan yang menjadi kenyataan.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh yang terkenal seperti ketika Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, The Simpsons menayangkannya di episode 17 dalam season 11 dengan judul ‘Bart to the Future’ yang ditayangkan 17 tahun sebelum Trump terpilih sebagai Presiden yaitu pada bulan Maret tahun 2000.
Contoh lainnya adalah episodde berjudul ‘Lisa’s Sax’ yang tayang pada tahun 1997, dalam episode itu Marge memberikan Bart sebuah buku yang berjudul Curious George and Ebola Virus. Kemudian yang terjadi di dunia nyata, adalah wabah Ebola menyerang Afrika Barat pada tahun 2014. Seakan semuanya sudah diprediksikan.
Paling menggemparkan adalah di episode 16, dalam season 25 yang berjudul ‘You Don’t Have to Life like a Referee,’ menceritakan Homer Simpson yang tiba-tiba bertanggung jawab atas final Piala Dunia yang kemudian dimenangkan oleh Jerman, setelah sebelumnya skandal korupsi yang terjadi di FIFA terbongkar. Pada tahun 2014 Jerman benar-benar menjuarai Piala Dunia dan yang menggemparkan terjadi setahun kemudian. Pada 2015, skandal di tubuh FIFA benar-benar terjadi dan terbongkar.
ADVERTISEMENT
Masih banyak lagi ramalan dari The Simpsons yang benar-benar terjadi, namun yang menjadi pertanyaan apakah The Simpson benar-benar meramalkan sebuah peristiwa dalam kartunnya? Harus ada penjelasan rasional terkait ini; bukan hanya sekedar takhayul.
Salah satu telaah yang paling paling rasional dari semua penjelasan tersebut ialah Hukum Bilangan Besar. Persi Diaconis dan Frederick Mosteller, menulis sebuah makalah yang berjudul ‘Metode untuk Mempelajari Sebuah Kebetulan’ dengan menggunakan Hukum Bilangan Besar dan hasilnya bahwa dalam setiap bilangan segala hal sangat memungkinkan untuk terjadi. Hal itu pula yang terjadi pada The Simpson
Jumlah episode The Simpson yang banyak dan topiknya yang erat dengan kehidupan sehari-hari memberikan banyak kemungkinan dan kebetulan sebagai sebuah ramalan yang akan benar-benar terjadi. Didukung oleh para kreator dari The Simpsons yang berpendidikan tinggi, memiliki kepekaan sosial dan politik yang tajam. Diramu dan disajikan menjadi sebuah tayangan humor yang ringan yang tak disangka-sangka akan menggemparkan.
ADVERTISEMENT
Namun, terlepas dari semua fakta yang melekat pada The Simpsons, tidak ada yang benar-benar mendudukan The Simpsons sebagai sebuah ramalan. Adapun, ketika sebuah persitiwa telah terjadi dan ternyata The Simpsons pernah menayangkannya hal yang sama persis dengan peristiwa yang terjadi, semuanya menjadi berhubungan. Karena menurut Sigmund Freud, tidak ada yang benar-benar kebetulan di dunia ini; semua itu hanya perihal ketidaksadaran saja.
Sumber: time.com | ripleys.com | hollywoodreporter.com