Tudung Pengantin, Jamur Cantik yang Berbau Daging Busuk

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
6 Juli 2020 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Jamur Tudung Pengantin | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Jamur Tudung Pengantin | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Jamur tudung pengantin, the bridal veil atau yang dalam bahasa Latin disebut phallus indusiatus, amat dikenal karena terlihat memiliki jaring-jaring putih halus, seperti kerudung tipis yang bisa dipakai oleh seorang calon istri. Jaring ini menyelimuti tubuh jamur, mulai dari atas kepala hingga bagian terbawah, dan beberapa ada yang sampai menyentuh tanah.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan itu saja yang membuat kita tertarik dengan the bridal veil. Selain karena parasnya yang cantik, perlu diketahui, jangan sekali pun tergoda untuk mencium baunya dari jarak dekat. Lantaran jamur ini memiliki bau tak sedap, mirip seperti bau daging busuk.
Bau kuat itu digunakan jamur untuk menarik perhatian lalat bangkai (jenis lalat yang bertelur pada daging yang membusuk) dan agar lalat mau bertelur di dalam tudung. Dengan cara ini, lalat akan membantu jamur tudung pengantin menyebarkan spora dan bereproduksi.
Tidak sulit untuk menemukan jamur tudung pengantin di hutan, terlebih karena baunya yang membuat mereka menjadi lebih mudah diidentifikasi. Biasanya, jamur ini tumbuh di lingkungan tropis di seluruh dunia, mulai dari Hutan Amazon sampai ke Cina Selatan. Tingginya dapat mencapai 25 sentimeter, terdiri dari jaring bercelah nan khas dan satu buah batang penyangga yang berongga, dan bagian kepala berwarna coklat.
Foto: Bagian Kepala Jamur | Wikimedia Commons
Dahulu, jamur tudung pengantin tumbuh secara liar di dalam hutan. Seiring waktu, manusia mulai memanfaatkannya dan sekarang dapat ditemukan di beberapa tempat di Cina untuk keperluan budidaya. Jamur ini berguna untuk keperluan obat-obatan tradisional, seperti untuk menangani tekanan darah tinggi, penambah berat badan, bahkan disentri.
ADVERTISEMENT
Uniknya, meski berbau tak sedap, jamur ini termasuk salah satu jenis yang dapat dimakan. Jamur tudung pengantin pun diklaim bagus sebagai bahan mentah dalam gastronomi, lantaran sering diolah menjadi masakan rumah.
Untuk memasaknya, jamur mesti dikeringkan terlebih dahulu, lalu kepala atasnya (yang berlendir) dibuang. Batangnya yang sedikit berongga cocok untuk menemani daging dan sayuran, dan sering juga ditambahkan ke dalam sup. Proses pengeringan dan memasak ini dapat menghilangkan bau, sehingga akan menciptakan rasa yang manis dan gurih. Teksturnya, menurut mereka yang pernah melahapnya, terasa antara halus dan keras, mirip seperti daging cumi-cumi.