Wabah Bombay, Penyakit yang Mendorong Revolusi Kebersihan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Mei 2020 20:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Keadaan Rumah Sakit Saat Itu dalam Menangani Wabah Bombay | commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Keadaan Rumah Sakit Saat Itu dalam Menangani Wabah Bombay | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Di sepanjang jalur yang berkelok-kelok, di kawasan Bandra, sebuah pinggiran Pantai Mumbai, atau yang pada saat itu masih dikenal sebagai Bombay, menjadi saksi bisu atas masuknya sebuah wabah yang menghancurkan kota tersebut. Dari peristiwa ini, Mumbai terbentuk oleh sebuah bencana menjadi wilayah baru.
ADVERTISEMENT
Kembali pada akhir abad ke-19, wabah pes telah menewaskan sekitar 10 juta orang India. Itu bermula dari kapal-kapal yang berasal dari Hong Kong dan menyebar dengan cepat di kota Bombay yang sempit. Segera area sekitar pelabuhan pun menjadi pusat pandemi dan akhirnya menyebar ke seluruh kota.
Wabah tersebut awalnya menyebar ke seluruh Cina selama beberapa dekade, dan masuk ke Hong Kong pada tahun 1894. Bakteri dalam wabah pes berasal dari kutu yang dibawa oleh tikus, yang ikut bepergian menaiki kapal dari pelabuhan Hong Kong dan tiba di Bombay pada 1896. Kota ini cukup lembab, sering terjadi hujan lebat, dan sistem drainasenya tidak efektif, menyediakan terlalu banyak genangan air yang cocok untuk berkembang biaknya hewan pengerat.
ADVERTISEMENT
Sistem pembuangan kotoran di sana pun sangat tidak memadai. Berceceran kotoran manusia dan hewan di mana-mana sehingga menciptakan lingkungan yang tidak bersih. Bahkan setelah tiga dekade Era Industrialiasi, sangat sedikit perubahan pada infrastruktur di Bombay. Banyak rumah petak yang dibangun di sebelah pabrik dan para buruh membangun tenda di tempat kumuh. Dengan semua kondisi ini, tidak mengherankan tentunya bagaimana wabah bisa menyebar dengan cepat.
Foto: Situasi pada Saat Pandemi Wabah Bombay | commons.wikimedia.org
Pemerintah lantas turun tangan, setelah memandang wabah tersebut sebagai masalah serius. Mereka pergi ke tempat-tempat yang terinfeksi. mengisolasi banyak orang yang memiliki gejala atau berhubungan dengan pasien, mendisinfeksi area, dan meratakan rumah-rumah kumuh. Mereka berencana untuk melakukan karantina dengan memindahkan penduduk ke rumah sakit atau kamp-kamp pengungsian secara paksa.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, pemerintah datang dengan catata buruknya, yang pada saat itu ialah cenderung lebih memperhatikan dan memprioritaskan penduduk kelas atas daripada kelas rendah. Hal ini berdampak sangat buruk bagi kaum miskin dan kelas pekerja bawahan. Reaksi sosial pun muncul, protes berkecamuk. Wabah seketika meruntuhkan perekonomian Bombay. Banyak pekerja mulai melarikan diri dari Bombay.
Setelah beberapa tahun para ahli bakteriologi terus berusaha untuk menemukan obatnya, mereka bisa memverifikasi bahwa bakteri yang ada di Bombay mirip dengan yang ada di Hong Kong. Pada akhirnya, Dr. Waldemar Mordecai Haffkine, seorang bakteriologis dari Odessa, berhasil menemukan vaksinnya.
Jadi, orang-orang pun mulai kembali ke Bombay tahun 1910-an. Saat itu, Bombay telah memiliki banyak ruang terbuka, sistem drainase yang baik, dan saluran pembuangan kotoran yang memadai.
ADVERTISEMENT
Dalam membangun kota itu kembali, Pemerintah Inggris, yang menguasai India sebelum kemerdekaan, menghancurkan dan menggusur banyak rumah. Daerah pinggiran, seperti kamp-kamp, dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah, jalan-jalan, dan fasilitas umum untuk mengakomodasi kebutuhan orang-orang menengah ke atas. Alhasil, tahun 1995, Bombay secara resmi berganti nama menjadi Mumbai.