Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Waterloo Teeth, Gigi Palsu yang Diambil dari Gigi Asli Manusia
Konten dari Pengguna
19 Januari 2021 10:06 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gigi "palsu" yang diambil dari gigi asli manusia itu kesohor sebagai Waterloo teeth atau "gigi Waterloo". Penyebutan ini karena banyaknya praktik mencabut gigi dari jenazah korban Pertempuran Waterloo, yang terjadi di Eropa pada tahun 1815.
Kendati begitu, menurut Andrew Spielman, ahli gigi dari Universitas New York, penggunaan gigi asli manusia untuk gigi palsu sebenarnya sudah berlangsung satu abad sebelum Pertempuran Waterloo. Secara rutin, gigi dari para korban perang telah dicabut sejak Revolusi Prancis pada akhir 1700-an.
Biasanya setelah pertempuran besar, seperti yang terjadi pada Revolusi Prancis dan Pertempuran Waterloo, banyak pemulung akan mengambil apa saja yang mereka bisa, termasuk gigi manusia.
Spielman mengatakan bahwa praktik penggunaan gigi manusia untuk gigi tambahan dimulai karena selera tertentu dari bangsawan Prancis. Berdasarkan catatan sejarah, para bangsawan ini amat menuntut estetika pada tampilan giginya. Gigi manusia dianggap terlihat lebih baik dan lebih nyaman, daripada gigi palsu yang diukir dari tulang, gading, atau gigi hewan.
ADVERTISEMENT
Sumber gigi manusia untuk gigi palsu pun sebenarnya tidak hanya dari korban perang, tetapi berasal dari berbagai kondisi. Terkadang, dokter gigi pergi ke pasar-pasar dan menawarkan jasa cabut gigi. Kadang-kadang, gigi juga diambil oleh perampok dari kuburan.
Popularitas gigi palsu dari gigi asli manusia mencapai puncaknya pada abad ke-19. Pertempuran Waterloo memang menimbulkan maraknya penggunaan gigi palsu dari gigi asli manusia, sehingga memunculkan sebutan "gigi Waterloo". Namun, tak lama setelah peristiwa itu, sudah ada alternatif gigi palsu buatan dengan kualitas lebih baik yang menggantikan gigi manusia.
Penggunaan gigi asli manusia untuk kebutuhan gigi palsu pula tidak lagi disukai, seiring dengan munculnya alternatif yang dapat disesuaikan, seperti replika pasta mineral dan gigi palsu dari porselen.
ADVERTISEMENT
Gigi asli manusia rentan terhadap pembusukan. Jadi, meskipun terlihat lebih baik pada awalnya, lama-kelamaan justru menimbulkan bau mulut bagi penggunanya.